KISS?

28.7K 1.6K 6
                                    

"Udah Adek nangisnya, nantikan bisa telpone Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah Adek nangisnya, nantikan bisa telpone Ayah." Bara mengusap air mata yang masih mengalir di mata cantik Adiknya itu.

Ayah Adam baru saja berangkat keluar kota subuh dini hari tadi. Nayiya dan Bara bangun lebih awal untuk mengantar Ayahnya sampai ke depan gerbang rumah. Sebelum itu sempat terjadi drama dimana Nayiya menangis sambil memeluk Ayahnya. Ini sudah biasa bagi Adam dan Bara.

Saat ini mereka berada di ruang tamu, sudah memakai seragam sekolah dan siap berangkat tapi Bara menunda sebentar untuk membujuk Adiknya agar berhenti menangis.

"T-tapi Adek udah kangen sama Ayah," ucap Nayiya disela tangis.

"Iya nanti kalau udah pulang sekolah kita vidio call Ayah. Adek nangis terus nanti capek kan mau sekolah, udah yaa." Bara memeluk Nayiya sambil mengusap punggung gadis itu agar lebih tenang.

Dirasa tangis adik kecilnya ini sudah berhenti, Bara meregangkan pelukan menatap wajah yang sudah sebab itu. Dihapusnya air mata dengan jempol perlahan, Bara menunjukan senyuman agar membuat Adiknya kuat.

Cup!

Bara mencium pipi Nayiya.

"Ayo, berangkat sekolah yuk udah jam berapa ini." Nayiya mengangguk sebagai jawaban. Ia menggenggam tangan Bara mengajaknya untuk keluar rumah bersama.

Selama di motor Bara membiarkan Adiknya diam, ia tak mau lebih merusak mood gadis itu. Tapi tenang saja mood Nayiya gampang berubah, pulang sekolah nanti pasti anak itu sudah cengar-cengir kembali.

Motor Bara sudah sampai di parkiran tidak pernah lupa laki-laki tinggi itu membantu melepaskan helm dan membenarkan rambut Nayiya. Bara melepaskan hoodie dan memberikan kepada Adiknya.

"Pake ini biar gak malu, mata Adek keliatan abis nangis," ucapnya. Nayiya memasang hoodie yang kebesaran itu.

Bara memasangkan penutup hoodie di kepala Nayiya, ia tersenyum melihat gadis kecilnya ini seperti tenggelam dengan hoodie miliknya.

"Ayo Abang anter ke kelas."

"Gak mau, Adek bukan anak kecil lagi."

"Kecil gini kok, nanti ilang siapa yang suka nyusahin Abang."

Bara menggandeng Adiknya berjalan keluar dari parkiran, Nayiya mengerucutkan bibir kesal mendengar ucapan Bara namun tidak bisa dipungkiri ia juga senang. Saat ia berjalan bersama Bara banyak pasang mata yang melihatnya, Nayiya memilih acuh toh ini Abangnya mau apa coba.

Sampai di depan kelas, Bara membalik tubuh adiknya agar mereka berhadapan . Ia kembali membenarkan tudung hoodie lalu mengusap kepala Nayiya.

"Nanti pulang sekolah sama Abang."

Nayiya mengangguk, kepalanya mendongak menatap wajah Bara. Tinggi mereka terpaut lumayan jauh.

"Ya udah Abang ke kelas dulu yah, Jak. Nitip Adek gue." Bara memanggil Reza yang sedang mabar di depan kelas.

NAYIYALFAREL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang