MAKAN MALAM

16K 980 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Terdengar tawa di rumah mewah bak istana itu, pelayan masuk membawakan makanan yang dibuat oleh chef terkenal. Abraham memang menyewa chef profesional untuk memasak makanan agar makan malam semakin mewah dan meninggalkan kesan yang baik.

Berbagai makanan tersaji di meja, memanjakan lidah yang menyantapnya dengan bahan segar serta premium membuat siapa saja tidak akan berhenti mengunyah makanan yang sehat dan juga mahal ini.

"Friska cantik banget ya Jeng, nurun dari cantik Mamanya," ucap wanita itu memperhatikan wajah Friska.

Friska mengenakan gaun formal, ia memakai make up dan rambut yang ditata membuatnya tampak mempesona. Semua sudah diatur oleh Mamanya, Friska harus tampil sempurna malam ini.

"Bahkan Friska lebih cantik dari pada saya muda dulu, Friska juga anaknya gak banyak tingkah Jeng. Nurut makanya tubuhnya terawat gini," balas Jenita memuji anaknya di depan keluarga Alfarel.

Malam ini sesuai janji, kelurga Alfarel makan malam dengan keluarga Friska. Pertemuan mereka bertujuan untuk mengakrabkan sebagai sesama rekan bisnis sekaligus mengenalkan anak-anak mereka satu sama lain.

"Kalau ganteng ini siapa namanya?" tanya Jenita pada anak laki-laki yang duduk di samping sang ibu.

"Kenzo tante," jawab anak itu memperlihatkan senyumnya.

"Gantengnya, kelas berapa Nak? Pasti pinter banget ya di sekolah," puji Jenita melebarkan senyumannya.

"Kelas 5," jawab Kenzo seadanya.

"Maaf ya Jeng, agak pemalu anaknya. Apalagi kalau ketemu sama orang baru tapi aslinya Kenzo anak ramah terus pinter juga."

"Udah keliatan dari wajahnya, anak dari Pak Abraham mah gak pernah gagal. Ya Pak?" ucap Daniel menatap Abraham, kedua lelaki itu tertawa.

"Enggak lagi di kantor, panggil nama aja," balas Abraham, memakan makanan dengan santai.

Lelaki berpakaian serba hitam datang mendekat ke arah Abraham, lelaki itu membisikan sesuatu ke Abraham membuat Abraham berdehem lalu mengatakan sesuatu.

"Alfarel sebentar lagi akan datang," ucap Abraham.

"Iya gak apa-apa Pak, Friska sering cerita kalau Alfarel itu anak yang pinter suka ikut olimpiade terus jago olahraga juga. Hebat banget Alfarel, iya kan Nak?" Jenita menatap Friska dan dijawab anggukan oleh gadis itu.

Yang berada di meja makan itu bercerita tentang banyak hal mulai dari pekerjaan, hobi dan saling menyanjung.




Alfarel memasuki rumah dengan memakai kaos hitam polos dan celana jeas robek dibagian lutut. Tanpa salam atau berkata sepatah kata pun Alfarel langsung duduk di kursi dihadapan Friska.

Abraham menatap putranya, ia langsung tertawa menghilangkan rasa canggung.

"Alfarel baru pulang dari belajar buat olimpiade, maaf ya Nak Papa udah maksa buat datang ke sini," ucap Abraham menatap Alfarel.

NAYIYALFAREL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang