Semenjak itu, Nayiya menjadi lebih dekat dengan Alfarel. Mereka sering melakukan panggilan telpone dan vidio call membicarakan hal-hal random. Nayiya yang lebih banyak bercerita, Alfarel hanya mendengarkan lalu menjawab sesekali, ia lebih fokus memperhatikan wajah Nayiya. Sudah terlihat bibit-bibit buciannya.
Bara juga memberi lampu hijau kepada Alfarel, namun Bara tetap akan menjaga Nayiya. Bara tidak sepenuhnya percaya pada Alfarel mengingat ia sudah mengenal Alfarel cukup lama.
Alfarel menekan bel pintu rumah Bara, padahal lelaki ini biasanya langsung masuk tanpa permisi.
Bara membuka pintu melihat siapa yang bertamu. "Ngapain lo?" ucap Bara membuka pintu lebih lebar mempersilahkan masuk.
"Jemput lo lah, kan malam ini mau balapan," jawab Alfarel masuk ke dalam rumah berjalan menuju ruang tamu.
"Jemput gue atau mau ngeliat Adek gue?" tebak Bara membuat Alfarel tersenyum menaikkan kedua alisnya.
Nayiya keluar dari kamar sudah mengganti seragamnya dengan baju santai. Ia bergegas turun ketika melihat Alfarel duduk di sofa ruang tamu.
"Kak Arel!" teriak Nayiya dari atas, gadis itu turun dengan terburu lalu berlari dan duduk di samping Alfarel.
"Pelan-pelan aja kan bisa jalannya," peringat Alfarel dengan gadis yang cengengesan menatapnya ini.
"Hehe, mau kemana? Kok Kakak wangi banget?" Nayiya mendekati Alfarel mengendus bau dari tubuh lelaki memakai jaket kulit itu.
"Mau nyari cewek, capek gue di gantung mulu," sindir Alfarel, Nayiya yang mendengarnya memasang ekspresi tidak suka. "Becanda lah cantik, mau ngajak Bara udah dikasih tau sama Abang lo kan?"
"Iyah udah, Kakak sama Abang hati-hati ya." Alfarel mengangguk menanggapi.
Bara beralasan dengan Nayiya ingin menginap di apartement Alfarel karena ingin mengerjakan tugas kelompok, sebelum itu Bara memberi tahu jika mereka akan pergi mencari bahan tentang fisika pokoknya Nayiya saja tidak paham maksud dari Bara, intinya abangnya ingin kerja kelompok.
Nanti Yumi dan Zahria akan datang menginap untuk menemani Nayiya sekalian mereka membuat acara bersama. Bi Ningsih juga menginap malam ini untuk menjaga mereka.
"Nanti hari minggu jalan sama gue mau?" tawar Alfarel iya menundukkan kepala menatap gadis dengan rambut di kuncir kuda ini.
Nayiya mengangguk "Mau! Tapi izin dulu sama Abang dibolehin atau enggak."
"Masalah itu mah gampang, gue gantung Bara kalau gak ngizinin," ucap Alfarel mendapat tampolan dari Nayiya.
Alfarel tertawa pelan mencubit kedua pipi Nayiya dengan gemas, Nayiya pasrah saja kalau tidak sakit tidak apa-apa jika pipi dicubit.
"Tangan tolong dikondisikan!" tegur Bara menghampiri mereka, Bara sudah siap dengan helm di tangan.
Alfarel melepaskan tangannya di pipi Nayiya berdiri lalu mengusap rambut Nayiya.
DU LIEST GERADE
NAYIYALFAREL (END)
JugendliteraturRank #1 agresif 12/03/22 Rank #1 galak 24/04/22 Rank #1 alfarel 24/04/22 Rank #1 happyending 12/05/22 Rank #1 boy 04/10/22 Rank #1 girl 10/10/22 Rank #1 anaksekolah 03/12/22 Rank #3 baper 14/04/22 Rank #3 romance 30/09/22 Rank #3 badboy 04/12/22 Ran...