MINYAK TELON

25.9K 1.4K 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Alfarel menghela nafas dan menjatuhkan tubuh di atas kasur, dengan tangan memegang perutnya yang masih terasa sakit.

Nayiya memesan seblak level 2, ia makan bersama Alfarel. Nayiya akan memesan makanan lagi untuk Alfarel melihat lelaki itu tampak tidak berselera saat makan, namun lelaki itu menolak. Alfarel bersih keras ingin memakan seblak padahal perutnya tidak kuat memakan makanan pedas.

Dan berakhir perut Alfarel mulas padahal ia baru memakan beberapa sendok dan menurut Nayiya seblak itu tidak pedas sama sekali.

"Kak?"

Nayiya yang merasa bersalah melihat lelaki tinggi itu bolak-balik ke kamar mandi, Nayiya mendekati Alfarel dan duduk di kursi meja belajar lelaki itu. Ia mengeluarkan sesuatu di dalam tas dan mendekati Alfarel.

"Kak pake ini dulu biar mendingan perutnya."

Alfarel membuka matanya melihat barang ditangan Nayiya."Apaan lo kira gue bayi pake begituan."

"Emang cuma bayi yang bisa pake ini? Biar perut Kakak tuh mendingan pake minyak telon dulu," kesal Nayiya, kenapa lelaki ini begitu keras kepala.

"Pakein," ucap Alfarel.

Nayiya memelototkan mata mendengar ucapan Alfarel, dasar lelaki sinting modus aja terusss.

"Pake sendirilah Kak, lagian kan perut yang sakit bukan tangannya."

"Ya udah gak usah."

Alfarel bisa mendengar decakan keluar dari mulut perempuan ini, namun ia menghiraukan dan memilih memejamkan mata sembari menebak apakah Nayiya berani atau tidak menyentuh perutnya.

Alfarel merasakan dingin diperut, ia langsung membuka mata melihat Nayiya menyingkap kaos miliknya.

"Heh lo ngapain?!" serah Alfarel.

"Kakak bilang mau pake ini gimana sih?!"

Alfarel terdiam, lalu membenarkan posisi, kenapa sekarang malah ia yang gugup sekarang.

Nayiya meneteskan minyak telon bermerek Switzal ke tangan. Di rasa cukup lalu mengusap dengan kedua tangan ke perut Alfarel yang bergerudukan.

Diam-diam Nayiya gugup saat menyentuh perut Alfarel yang berbentuk seperti roti sobek itu, tapi kapan lagi ia bisa menyentuh abs bukan. Lumayan untuk menambah pengalaman.

"Kakak balik badan, punggungnya juga diolesin."

Alfarel menuruti ucapan Nayiya, ia mengubah posisi menjadi tengkurap dan membiarkan Nayiya mengolesi seluruh tubuh bagian belakang dengan minyak telon. Setelah selesai Nayiya kembali menurunkan baju Alfarel menutupi tubuhnya.

"Udah, nanti lama kelamaan kerasa hangatnya," jawab Nayiya menatap Alfarel masih tengkurap di kasur.

"Coba bilang kalau gak bisa makan pedes tadi, kan bisa pesen makan yang lain."

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now