BUKAN AKU

10.5K 643 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kesal handphone terus menerus berbunyi selama jam pelajaran Nayiya memutuskan untuk izin ke toilet.

Sesampainya di toilet Nayiya langsung mengangkat telpone tersebut, "Hallo?"

"Segera lihat foto yang saya kirim," balas seseorang diseberang telpon.

Nayiya melihat notifikasi pesan masuk, dahinya mengkerut bingung. Apakah ini orang iseng atau salah sambung, suara laki-laki itu terdengar seperti suara penjual bakso borak yang ada di televisi.

Mata Nayiya membesar melihat foto itu, jantungnya berdebar kencang dengan tangan mulai gemetar.

"Kak Alfarel?! Gak! Lo siapa!" teriak Nayiya, nafasnya tercekat sambil menggelengkan kepala.

"Jika ingin lelaki ini selamat, jam 2 siang datang ke sini. Saya akan memberikan alamatnya dan pastikan untuk tidak melapor polisi atau mengajak siapapun."

Tut!

Panggilan terputus sepihak. Kaki Nayiya seketika lemas ia kembali melihat foto itu terlihat Alfarel teduduk dikursi dan diikat dengan wajah yang babak belur. Tangannya semakin gemetar, Nayiya tidak bisa berfikir jernih sekarang.

Nayiya kembali ke kelas, kembali duduk di kursi. Selama guru menjelaskan ia sama sekali tidak memperhatikan, matanya menatap papan tulis dengan kedua tangan digenggam. Fikirannya tertuju pada Alfarel.

Ia menatap jam didinding beberapa kali, waktu terasa sangat lama. Reza duduk di samping Nayiya merasakan aneh pada gadis ini setelah pergi ke toilet. Pasalnya Nayiya tidak bisa diam, ia terus memegang tangan, meremas, mengigit kuku dan bergerak risih.

"Lo kenapa?" Tegur Reza.

"Huh? Gue? Gue kenapa. Gak apa-apa kok," jawab Nayiya tersenyum mengambil pena berpura-pura menulis sesuatu di buku.

Nayiya menghela nafas mendengar bel pulang sekolah berbunyi dengan lantang.

"Baiklah karna bel sudah berbunyi, Bapak tutup pelajaran hari ini jangan lupa kerjakan PRnya sampai bertemu di pertemuan berikutnya. Selamat siang," tutup Bapak guru menyudahi pembelajaran dan keluar dari kelas.

Nayiya terburu-buru memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Ketiga temannya menatap Nayiya merasakan ada hal yang aneh.

"Lo kenapa deh, perasaan dari tadi gak fokus," ucap Reza menatap Nayiya curiga.

"Gak apa-apa, gue pulang duluan! Bye!"

"Ayi lo balik sama gue, woi! Nayiya!"Pekik Reza berdiri dari duduknya melihat Nayiya sudah menghilang dari kelas.

"Udah Jak, mungkin ada kak Alfa," ucap Yumi.





Nayiya menuruni tangga dengan cepat kemudian berlari kencang menuju gerbang, bahkan gerbang sekolah belum terbuka.

NAYIYALFAREL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang