SALING MENGABAIKAN

12.5K 705 9
                                    

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.




Alfarel menaiki taxi menuju kediaman Kakeknya. Ia tidak punya tempat untuk ia tinggali selain ke rumah Satria.

Sampai di rumah Kakeknya Alfarel dipersilahkan masuk lalu duduk di sofa, saat itu masih memikirkan keadaan Nayiya, bagaimana gadisnya pulang, apa sudah sampai di rumah, apa Nayiya sedih karna sikap Alfarel tadi.

Lamunan Alfarel buyar ketika melihat Kakeknya mendekat.

"Kek," Alfarel bangkit dari duduk menyalimi kakeknya.

"Kenapa?" Satria sudah bisa menebak jika cucunya tidak baik-baik saja sekarang.

Alfarel hanya diam tidak menjawab pertanyaan kakek.

"Tinggal lah di sini semau kamu, Kakek senang jika punya teman di sini," Satria bangkit dari duduk menghampiri dan mengusak rambut Alfarel.

Setidaknya Alfarel punya Kakek sekarang, Alfarel juga tidak membawa baju atau barang apapun ke sini. Sebaiknya ia membersihkan diri untuk besok entah dia pergi sekolah atau tidak itu urusan belakangan.

Semalaman Alfarel tidak bisa tidur, ia memikirkan keadaannya saat ini. Alfarel harus bagaimana, apa memang ini jalan hidupnya. Dan Nayiya, Alfarel ingin menghubungi gadis kecilnya itu namun ia urungkan mengingat bagaimana pertengkaran mereka tadi.

Alfarel hanya bisa tidur 1 jam setelah itu ia bangun, selesai mandi pintu kamar Alfarel diketuk. Saat membuka pelayan mengantarkan seragam sekolah, sepatu, dan perlengkapan sekolah lainnya.

Kakeknya mengirimkan ini untuknya, Alfarel segera berganti pakaian bersiap untuk sekolah. Setelah itu barulah Alfarel keluar dari kamar untuk sarapan bersama Kakek.

"Kakek sudah menyiapkan motor untuk kamu, pergi pakai itu. Tapi Kakek ingin kamu menjemput Friska lebih dulu," ucap Fredi di sela-sela makannya.

Alfarel menghentikan kunyahannya, menatap Satria.

"Kek, Alfa enggak mau sama dia."

"Kenapa tidak mau? Friska cantik, dia pintar dan juga dia sepertinya menyukaimu," balas Satria.

"Alfa sudah punya perempuan yang Alfa sukai,"jawab Alfarel mengalihkan pandangan pada sarapan.

Fredi menatap Alfarel, ia terdiam sejenak.

"Seperti apa perempuan itu? Kakek jadi penasaran."

"Dia bikin Alfarel bahagia. senyumannya cantik, pinter masak sama kayak Bundanya Alfa, dan juga dia enggak pernah liat Alfarel dari apa yang Alfarel punya. Dia nerima Alfarel yang begini."

Mendengar ucapan Alfarel, Satria berdehem. Saat menceritakan perempuan itu mata Alfarel berbinar terlihat sekali jika cucunya ini mencintai perempuan itu.

"Tapi untuk sekarang Kakek ingin tetap kamu bersikap baik dengan Friska. Daniel itu rekan kerja Kakek dari lama, Kakek tidak ingin mengecewakannya. "

NAYIYALFAREL (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora