KEADAAN NAYIYA

12.2K 684 17
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.



"Tolong, tolong!"

"Adek kenapa?"

"Enggak! Tolongin aku abang! Bukan akuu! Bukannn! Aaaaaaarkh!"

"Nayiya!" Bara teriak memegang kedua Bahu adiknya.

Nayiya memukul kepala dengan kedua tangannya, tidak sampai disitu ia juga mencengkram rambutnya sendiri menarik dengan kuat.

Sekuat tenaga Bara mencoba menahan tangan Nayiya yang terus menyakiti dirinya. "Adek enggak salah," Ucap Bara berulang-ulang agar Nayiya mendengarkan.

"Aku yang bunuh Kak Alfarel, pisau itu ditangan aku, darahnya banyak. Kak Alfarel enggak sadar, mau mati abang. Aku mau matiii!!!" Nayiya semakin berteriak memukul tubuh Bara tanpa ampun.

Bara mengunci tangan Nayiya agar tidak bergerak, ia memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

"Bukan, bukan salah kamu. Alfarel baik-baik aja, tolong jangan gini," bisik Bara menenangkan, namun gadis itu masih terus menangis kencang.

Sudah sampai di rumah, Bara kembali datang ke sekolah mendengar kabar bahwa adiknya masih ada di sana.

Satpam menemukan Nayiya tergeletak dilantai di dalam gudang dengan keadaan sudah tidak sadarkan diri. Melihat adiknya diperlakukan seperti ini membuatnya berteriak kencang, semuanya menjadi kacau.

Di sinilah mereka berada, Bara membaringkan tubuh adiknya dikasur usai mengganti seragam dan membersihkan tubuh Nayiya dibantu oleh asisten rumah. Melihat luka di dahi dan juga dibagian perut membiru membuat hati Bara semakin sakit.

Selama Nayiya memejamkan matanya, Bara terus berada di sampingnya. Enggan untuk meninggalkan, difikirannya menerka-nerka apa yang terjadi kedepannya. Apa semua akan baik-baik saja mengingat ia juga belum mengetahui keadaan Alfarel sekarang.

Tangisan Nayiya mulai mereda, Bara melonggarkan pelukkan menatap wajah adiknya. Tangannya terangkat menghapus air mata yang mengalir di pipi itu.

"Gak apa-apa, Alfarel baik-baik aja. Bukan salah adek. Semuanya terjadi bukan salah adek," ucap Bara mengeluarkan senyumannya bermaksud membuat Nayiya tenang.





Saat keluar dari kamar Nayiya, jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Adiknya kembali tertidur, Bara sudah menawarkan makan namun ditolak oleh Nayiya padahal sejak pagi gadis itu belum makan sama sekali.

Membawa ponsel digenggaman, Bara berjalan menuju balkon. Udara malam terasa dingin, angin malam menerpa wajahya.

Helaan nafas panjang keluar dari mulutnya, Bara menatap layar handphone mengetikkan sesuatu lalu menempelkan ke telinga. Suara nada tersambung...

"Ada apa Nak?"

Air mata Bara seketika menggenang dipelupuk matanya mendengar suara ayahnya.

"Abang kenapa nelpone malam begini, gak bisa tidur? Atau gak enak badan?"

NAYIYALFAREL (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon