PART 4

108K 5.6K 40
                                    

"Ssttt, anak Mama kok nangis terus? Gak apa, tadi mereka cuma bercanda."

Vanya sudah diceritakan kejadiannya oleh Elang saat membawa pulang Elen tadi. Jujur dia sakit hati mengetahui putrinya diperlakukan seperti itu. Hanya saja, Vanya tak mungkin menangis dihadapan putrinya yang juga sedang menangis.

Di gendongan Vanya, Elen terus menangis. Bahkan sampai terisak-isak sebab sudah terlalu lama mengeluarkan air mata.

"Udah ya sayang? Jangan nangis lagi, nanti air matanya habis loh," Vanya menggendong Elen ke sana kemari sambil menghapus air mata putrinya.

"Ma ta-tadi r-rambut E-len dita-tarik ku-kuat hiks. S-sakit, M-mama," Adunya pada Vanya juga dengan memegang bagian kepala yang sakit.

Vanya mengangguk, tangan kirinya yang menganggur pun bergerak mengelus pelan rambut indah putrinya.

Melakukan hal ini membuat Vanya berjalan-jalan dimasa lalu. Ketika jatuh dari sepeda, Clara sangat panik. Dia langsung meniup-niup luka Vanya dengan penuh cinta.

"Mama, Papa, Vanya gak kuat. Vanya butuh kalian. Kenapa juga harus Elen yang dapet karma dari perbuatanku dan dia dulu?" Batin Vanya lalu memeluk Elen agar tenang.

🌷🌷🌷

"Selamat malam sayang."

"Malam juga, kenapa? Kerjaan udah beres?"

"Udah, ini lagi diperjalanan ke Jakarta. Kamu sama yang lain gimana? Happy?"

"Happy! Ini aku, Gavin, sama Juna mau temuin ceweknya Juna di beachwalk."

"Alex sama Marvel kemana? Kok cuma kalian bertiga."

"Pakai tanya kamu Yang, ya jelas mereka kobam di Atlas."

"Woi, Rel! Sini nyusulin kita ke Bali!" Itu suara Juna.

"Next time lah kita ke Bali lagi. Besok juga gue nyusul kalian di Singapura."

"CEO gak kenal libur lo! Bawa santai aja kali kayak CEO perhotelan kita, Gavin!"

"Anjing lo," terdengar suara Gavin yang sedang mengatai Juna.

Seketika Farel ingat akan satu hal. Segera dia menyuruh pacarnya untuk memberikan sebentar hp itu kepada Gavin.

"Kenapa? Kalo mau bahas tentang kerja sama yang kemarin skip dulu."

"Vin, Vin, bentar. Ini tadi gue kan survei ke kampung yang di deket pabrik baru. Nah pas di sana gue ketemu sama anak kecil," Farel menjeda sebentar kalimatnya. Tapi malah diserobot oleh Gavin.

"Ya terus? Kenal aja enggak, satt."

"Belum bego! Tu anak kecil mirip lo versi mini. Sumpah dah gue berani bawa Tuhan."

"Ngaco lo!"

"Demi ya, Vin, tadi dia kasian banget. Dibully Anjing. Gue yang nolong."

"Heem, terus apa lagi? Lo kasih dia uang buat jajan? Atau lo kasih separuh harta lo ke anak kecil itu?"

"Jahat banget congor lo, asli."

"Udahhh, sayang udahan ya, mobilnya udah sampai. Juna dari tadi teriak-teriak tuh." Sahut pacar Farel.

"Oke sayang, have fun!"

"Siapp, i love, miss you Farel!"

"I love, miss you too kesayangan Farel."

Tut.

Telfon langsung Farel matikan. Dia akan membebaskan pacarnya menikmati Bali. Dia juga percaya dengan keempat teman-temannya yang bisa menjaga pacarnya di sana.

HER LIFE (OTW TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang