PART 31

81.7K 4.6K 884
                                    

Satu minggu berlalu.

Gavin telah berhasil hidup mandiri selama satu minggu ini. Dia juga berhasil tidak boros walaupun sekarang uang yang ia punya hanya tinggal 50 ribu.

Di sini Gavin terlalu baik, makannya uangnya cepat habis. Ya gimana gak habis kalau tiap beli habis 30 ribuan, dia bayarnya pakai 50 ribu terus gak mau ambil kembaliannya.

"Shit, beli apa jing pake uang 50 ribu?" Gavin membolak-balikkan uang tersebut. Seakan uang itu akan bertambah banyak.

"Masa gue suruh Marvel kesini lagi nganter uang?"

Kak Kara:
Tante Clara mau bawa Vanya

Layar handphone Gavin menyala. Membaca pesannya sekilas membuat Gavin melepas uang 50 ribu yang ia bawa.

Gavin:
Ha?

Kak Kara:
Mama barusan telfon
Katanya Tante Clara flight nnt malem
Terus besok dia mau bawa Vanya pulang

Tak paham akan pesan Kara, Gavin memutuskan untuk menelponnya. Telfon pertama sama sekali terabaikan. Lalu yang kedua barulah dijawab oleh Kara.

"Maksud lo apa?"

"Sama kakak bicaranya yang sopan, anjir. Udah gak sopan, ganggu orang lagi mau kuliah lagi."

"Lama. Buruan kasih tahu."

"Gue kasih tempe aja mau gak?"

"Bangsa—"

"Sebelum mulut kotor lo bicara, gue cuma mau bilang sekali lagi ke lo kalau besok Tante Clara bakal ke sana buat ngebawa pulang Vanya."

"Kok Tante Clara bisa tahu Vanya disini? Kak, jangan bilang lo yang kasih tahu?"

"Gue serba salah mulu di mata lo?" Sahut Kara diseberang sana dengan nada tak suka. "Bevan sama temen-temen lo kemarin sempet disidang sama Mama karena lo gak balik. Akhirnya mereka cerita dari awal sampai akhir, berakhirlah Mama ngajak ortu Vanya bicara enam mata."

"Jadi Mama sama Tante Clara, Om Charles udah ketemu?"

"Udah, mereka lagi holiday. Semua gak bakal selesai kalau nggak dibicarain pakai kepala dingin. Makannya ada saran dari gue, Bevan, dan lain-lain buat ngebawa mereka holiday. Biar mereka bicara tentang masalah ininya tenang, gak pakai emosi."

"Kak, lo tahu kan Mama—"

"Mereka bicara enam mata, tp Mama tetep ada suster yang jagain. Lo urus aja masalah lo di sana, gue yakin besok bakal lebih susah."

"Tante Clara yakin mau kesini? Vanya belum bisa diajak bicara dari hati ke hati."

"Gak tahu Vin, asal lo tahu gue sendiri bingung sama orang-orang di sini karena masalah lo! Makannya jadi cowok jangan brengsek bodoh!"

"Gue juga gak tahu kalau bakal kayak gini."

"Vanya apa kabar?"

"Makin baik, tapi ada satu waktu dimana kalau emosinya kepancing, dia bakal... Ya lo paham lah."

"Salah lo, gue harap lo bisa selesaikan semua ini. Kita dibebasin Mama buat ngelakuin apa aja tujuannya biar paham sama dunia luar. Bukannya malah kebablasan kayak lo, Tolol."

"Kak, gue tahu gue salah, gue juga sadar sama kesalahan gue. Toh disini juga gue lagi berusaha nebus semua kesalahan gue. Ya udah, gue laper mau beli makan."

HER LIFE (OTW TERBIT)Where stories live. Discover now