PART 11

100K 5.1K 29
                                    

Setelah mendapat chat dari Gavin, seluruh temannya langsung menuju ke lokasi yang disuruh. Sebuah cafe besar, unik, dengan menggunakan gaya mafia.

Cafe ini ramai, makannya Gavin memilih tempat VIP untuk membahas hal penting dengan keempat temannya. Gavin itu orang terpandang, bisa hancur imagenya kalau bahas masalah sensitif di depan publik.

"Udah ketemu?" Tanya Gavin menatap tajam keempat orang itu.

"Susah banget cok. Lagian Jakarta tuh luas. Kenapa cuma kita sih yang lo suruh?"

"Tanggung jawab kita, Vel. Masalah ini kita yang mulai, makannya Gavin mau kita juga yang nyelesein," Ucap Farel diangguki Marvel.

"Emang kalian yakin dia masih di Jakarta?" Tanya Alex kemudian. "Gak ada yang tahu kan? Mungkin aja dia pindah kemana gitu."

Farel mengangkat bahu sebagai tanda tak tahu. Sedangkan Juna malah menggulung bibir karena tak yakin kalau gadis itu pergi keluar Jakarta, apalagi Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan juga sih kalau dia pergi keluar Indonesia.

"Gak mungkin dia pergi ke luar Jakarta," Jawab Gavin. Perasaannya mengatakan kalau Vanya gak bakal bisa jauh dari sini.

"Kenapa kita gak cari tahu tentang keluarganya dulu?" Juna mengusulkan sebuah ide.

"Gue setuju sih," Sahut Farel.

"Cari tahu gimana? Acel aja gak tahu keluarganya siapa," Kata Alex menyesap vape.

"Tanya pihak sekolah lah. Susah banget cari info kecil gini," Ucap Marvel dengan percaya diri.

Brak!

Farel spontan menggebrak meja yang ada di tengah-tengah mereka. Semua melonjak kaget kecuali Gavin. Dia kaget, tapi berusaha agar tetap cool.

"Asu," Celetuk Marvel melirik sinis Farel yang duduk di sebelahnya.

"Arsip sekolah cok! Ayo sekarang kita ke SMA!" Ucap Farel semangat, mengabaikan Marvel. Biasa, baru dapat pencerahan makannya semangat.

"Gue kok gak yakin ya, pihak sekolah mau kasih info ke kita?" Gumam Alex menggaruk-garuk dahi.

"Gue juga mikir gitu Lex," Lanjut Juna yang sedari tadi diam. "Inget, kalo bukan karena uang, kita udah di DO sama tuh SMA."

Marvel mengangguk membenarkan apa yang Juna ucapkan. Pasti pihak sekolah gak semudah itu mau kasih informasi tentang salah satu muridnya. Apalagi yang minta informasi modelan Gavin dan teman-temannya.

"Oh gue tahu," Akhirnya otak Marvel jalan.

"Jangan aneh-aneh," Ucap Juna ragu dengan ide yang akan Marvel berikan.

"Kagak. Kita minta tolong aja ke Acel. Pasti pihak sekolah mau kasih tahu tentang keluarga Vanya ke dia." Yang lain refleks melotot ke arah Marvel.

"Gila kali ya minta tolong ke Macannya Farel?" Ucap Alex.

"Tapi bisa gak sih? Cuma ya, gue gak yakin dia mau bantu kita," Celetuk Farel.

Cklek...

"Apa nih? Kok kayak lagi ngomongin gue?" Seseorang masuk ke dalam ruangan privat ber-ac itu.

"Loh sayang? Kok disini," Demi apapun Farel kaget mengetahui pacarnya bakal datang kesini.

Farel beranjak lalu mendekati pacarnya. Dibawa lah Acel menuju ketempat dimana kursinya tadi berada. Paham akan situasi, yang lain juga mengubah posisi duduk hingga Farel bisa duduk bersebelahan dengan ceweknya.

"Lo mau ngomong apa, Vin? Cepetan waktu gue gak banyak." Ucap Acel menatap Gavin serius.

"Bantu gue buat cari tahu tentang keluarganya Vanya." Jawab Gavin tanpa bertele-tele.

HER LIFE (OTW TERBIT)Where stories live. Discover now