PART 50

43.4K 3.3K 422
                                    

Part 49 ke hide kah kok kayak ngga ternotice gitu😔

Sebelum lanjut, ramein vote part sebelumnya dulu beb.

Masuknya licik gasi? mentang² mo di sad end-nin terus pada mls vote😭 cung dlu👈🏻

Yang tanya "endnya brp part lagi?" gais, kalo mau aku endingin di part ini juga bisa sebenernya...

Tapi berhubung pada DM minta dipanjangin jadi aku panjangin lagi, sekalian muter otak biar bisa happy ending😇🙏🏻

>>>
SEBELUM BACA VOTE DULU SAYANG

•••••

"I see the light," Elen.

🪔🪔🪔

Jam menunjukkan pukul 20.05 wib. Sudah saatnya Vanya menidurkan Elen sebab anak itu belum terbiasa tidur sendiri di kamar sebesar ini.

Selesai mencuci muka dan berganti baju, Vanya merebahkan diri di samping Elen dengan satu tangan sebagai tumpuan. Tangannya yang lain bergerak menaikkan selimut sebatas dada Elen agar pagi nanti anak itu tidak kedinginan.

"Mama, u-usap i-ni," Pinta Elen menunjuk kening. Sudah lama Elen tak merasakan tidur sambil di usap kening oleh Vanya.

Tanpa basa-basi Vanya mengabulkan apa yang putrinya inginkan. Elen tersenyum menatap Vanya yang juga sedang menatapnya dengan senyuman manis.

"Ma, bo-boleh Elen ta-nya se-sua-tu?" Ucap anak kecil itu, Vanya mengangguk membolehkan.

"Ke-kena-pa Mama sa-sama Papa ga-gak ti-tinggal sa-tu ru-rumah aja?"

"Kok tanyanya gitu?" Kening Vanya mengernyit.

Elen menggeleng, dia cuma mau tahu kenapa Mama, Papanya nggak kayak Mama, Papa orang-orang. Tinggal satu rumah, sarapan dan makan malam bersama, jalan-jalan saat weekend, Elen juga mau merasakan semua itu.

"Mama t-tau gak Elen la-gi pe-pengen apa?"

Vanya merasakan gelenyar aneh ketika Elen mengucapkan kalimat itu. Sebagai ibu, dia kurang memperhatikan anak ya? Sampai-sampai anaknya meminta izin untuk mengutarakan isi hati saat sedang berdua dengannya.

"Coba kasih tahu ke Mama semua yang Elen inginkan," Jawab Vanya masih sambil mengusap kening Elen.

Sepertinya benar, sejak berada di Jakarta Vanya memang kurang memperhatikan Elen. Dia yang biasanya tahu Elen lagi mau apa, sekarang sama sekali gak tahu.

"Ka-kalau aku bi-bilang, Mama ma-mau ber-u-sa-ha kabu-lin ke-ingin-an ku?"

"Emangnya Mama pernah gak berusaha kabulin keinginan Elen?" Sahut Vanya, Elen menggeleng pelan. "Elen mau apa, hm? Kayaknya berat banget mau minta ke Mama."

Elen mengalihkan pandang ke bawah. Dia takut Mamanya marah atau meminta Elen untuk mengganti topiknya.

"A-aku mau Mama sa-sama Papa sa-ma-sa-ma te-rus."

Vanya diam mendengar keinginan Elen. Berarti dia harus nikah sama Gavin ya?

"Mama ma-marah-an la-gi sa-sama Papa?" Lanjut Elen bertanya. Dia belum tahu apa itu artinya bersama-sama terus dalam sebuah keluarga.

"Ma?"

Lamunan Vanya buyar mendengar panggilan dari Elen, "Kalau keinginan Elen yang lain apa?"

"Mama ja-jawab du-lu per-tanya-an ku."

HER LIFE (OTW TERBIT)Where stories live. Discover now