PART 34

67.2K 4.6K 335
                                    

Clara sampai di kampung ini tepat pukul delapan pagi. Dua mobil alphard yang ia bawa terparkir di depan gapura. Hal itu cukup menutup akses jalan keluar-masuk kampung. Tentu saja membuat pak Rama dan yang lain menghampiri mereka di gapura.

Kedatangan Clara ini benar-benar menyita perhatian warga. Belum lagi ada 10 bodyguard berbaris rapi di belakang wanita paruh baya itu berdiri. Bak artis papan atas yang perlu dijaga dengan hati-hati.

"Maaf, kedatangan anda kesini mau mencari siapa?" Tanya pak Rama mewakili warga yang menggerombol dibelakangnya.

"Kenal dengan yang namanya Ayumi?" Ucap Clara dengan high value-nya.

Bisik-bisik warga mulai terdengar. Terlebih beberapa diantara mereka berbisik juga mengenai Vanya.

"Siapa? Mau nagih hutang Ayumi?"

"Gak tahu, gak pernah lihat."

"Vanya kali yang ngutang. Ayumi kan kalo ngutang di pak RW."

"Kok berani ya mereka."

"Serem banget nagihnya datengin rumah."

"Habis ini ambruk gak sih rumah Ayumi yang udah tua itu?"

"Hus! Ngawur aja!"

"Oh kalo nggak, Vanya gatel terus gangguin suami mbaknya?"

"Orang gila kayak Vanya gangguin suami orang? Nggak deh."

"Ekhem," Clara berdehem. Satu alisnya terangkat ke atas mendengar bisikan-bisikan jahanam itu. Enak saja mereka mengatai Vanya buruk.

Sontak semua mendadak diam. Mereka was-was dengan tatapan Clara yang lumayan tajam, belum dengan ekspresi wajahnya yang dingin.

"Jadi kedatangan anda kemari ingin bertemu dengan Ayumi? Sebelumnya, ada perlu apa ya?" Tanya pak Rama lagi. Takut kalau ada masalah serius. Gimanapun dia RW disini. Keamanan warga adalah tugasnya.

"Ayah, biarin aja sih dia ke tempat Ayumi. Dari pada ayah yang kena? Mereka ini orang kaya, punya kuasa," Bisik Key di samping ayahnya.

"Diem kamu, panggil Ayumi juga yang sopan. Dia lebih tua dari pada kamu," Tegur pak Rama membuat Key diam dan mundur satu langkah kebelakang.

"Morgan, tahan mereka dan buatkan saya jalan," Ucap Clara memerintahkan ketua bodyguardnya.

"Siap," Dia dan yang lain langsung bergandengan tangan membelah kerumunan para warga menjadi dua.

Dua bodyguard yang masih menjaga Clara pun menuntun wanita itu berjalan ke depan. Hal tersebut membuat pak Rama terus mengejarnya, warga-warga yang kepo juga akhirnya mengikuti mereka dari belakang.

Tepat di depan rumah Vanya, bodyguard-bodyguard itu menempatkan diri sesuai briefing kemarin, mengepung rumah Vanya. Depan, samping, belakang, semua terdapat bodyguard.

Ngomong-ngomong, semoga bodyguard yang dapat tugas menjaga area belakang rumah Vanya gak digigit nyamuk. Soal belakang rumah udah kebon.

"Mbak! Anaknya yang punya rumah agak gila!" Celetuk seorang warga yang langsung diberi peringatan oleh pak Rama.

Clara tidak menoleh ke belakang, ia hanya menolehkan sedikit kepalanya dan kembali fokus ke depan. Pintu rumah itu terlalu buruk untuk seorang Vanya. Apalagi mulut wanita kotor tadi.

"Elen, jagain Mama dulu ya? Nenek mau ke lada—ASTAGA!" Ayumi memegang dada saking kagetnya melihat ada banyak sekali orang di depan rumah.

"K-kalian mau apa?" Dengan gugup, Ayumi bertanya.

HER LIFE (OTW TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang