PART 12

99.2K 4.8K 31
                                    

"Ma-mama, m-ma-mau mi-num."

Hari ini Elen berhasil menghabiskan makan siangnya yang dibuat khusus oleh pihak rumah sakit. Tentu Vanya senang sebab semakin hari putrinya semakin pulih.

Sudah hari keenam Elen rawat inap di rumah sakit, harapan Vanya setelah ini mereka bisa kembali ke rumah lagi. Pintu kamar terbuka, Ayumi masuk dengan tangan membawa jeruk, buah kesukaan Elen.

"Ne-nenek!!" Girang Elen.

"Apa sayang?" Ucap Ayumi menaruh jeruk di atas nakas.

"K-ke-kenapa ba-baru sekarang ke-si-sininya?" Tanya Elen sedikit marah.

"Maaf, nenek kan juga harus kerja. Rumah juga gak ada yang jagain loh," Ucap Ayumi membuat batin Elen sedikit menenang.

"Ma-mau ge-gendong," Elen merentangkan tangan.

"Elen, kamu udah besar. Kasihan nenek gak kuat gendong kamu," Ucap Vanya mengelus rambut panjang putrinya. "Mama gendong mau?"

Tawar Vanya setelah itu. Gadis kecil itu mengulum bibir. Dia kan rindu nenek, bukan mama.

"Nenek peluk aja sini," Ayumi duduk di tepi brankar. Ia mengambil tubuh kurus Elen dan memeluknya.

"A-aku ri-rin-du ne-nek," Lirih Elen diangguki Ayumi.

"Nenek juga rindu sama Elen."

Di belakang mereka, Vanya mengulas senyum. Tak apa mereka kekurangan harta, setidaknya Elen tak kekurangan kasih sayang sedikitpun.

"Elen udah makan?" Tanya Ayumi memegang kedua pundak gadis kecil itu.

"Udah, Bu. Hari ini Elen pinter banget, makannya habis," Jawab Vanya, Ayumi tersenyum lebar.

"Pinternya... Besok kalau udah boleh pulang, nenek beliin mainan deh!"

"Ne-nenek, be-beneran?" Ayumi mengangguk cepat.

"Ye-yeyy!!" Lanjut Elen kegirangan, Vanya menggeleng-geleng kepala lucu melihat tingkah anak dan ibunya.

"Bu, sekolah Elen udah di izinin?" Tanya Vanya kembali membuka topik. Ayumi mengangguk.

"Ibu izinnya sampai Elen sehat."

"Terima kasih, Bu," Vanya bergerak memeluk Ayumi. Dibalas lah pelukan itu dengan penuh sayang.

•••••

Hari ini Vanya meninggalkan Elen bersama Ayumi di rumah sakit. Dia pergi ke taman yang letaknya tak jauh dari rumah sakit untuk menangkan diri.

Semua itu atas suruhan dari Ayumi. Pasalnya, Ayumi merasa kalau Vanya membutuhkan waktu untuk menenangkan diri sendiri. Kasihan selama ini dia merawat Elen yang rewel seorang diri.

Di sebuah bangku taman, Vanya duduk sembari menikmati sejuknya sore hari. Dia juga sempat memetik beberapa bunga yang ada di taman itu.

"Lucu," Gumam Vanya menatap bunga tersebut.

Hening sejenak untuk Vanya menghirup udara. Udaranya banyak polusi memang, tapi udara disini dan di desa itu berbeda. Lebih-lebih selama 17 tahun Vanya pernah menghirup udara disini.

Flashback.

"Van, lo dicari sama Gavin dkk." Ucap seseorang saat bertemu Vanya di lorong.

"Mereka dimana?" Tanya Vanya yang sudah mulai lelah.

"Tadi sih di kantin. Kalo sekarang gak tahu masih di sana atau enggak." Vanya mengangguk.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada orang itu, dia bergegas menemui Gavin dan teman-teman. Semakin hari mental Vanya semakin kuat. Mungkin sebentar lagi mentalnya bakal rusak.

HER LIFE (OTW TERBIT)Where stories live. Discover now