Pedagang Puisi

135 28 2
                                    

Wahai seluruh
Penulis puisi,

Berhentilah
Memperdagangkan puisi,
Menulis hanya untuk kemahsyuran
Yang binasa.
Puisimu bukan lagi menyuluh
Jiwa-jiwa yang mati,
Bahkan hanya membenakkan
Hati-hati.

Puisimu mungkin kelihatan
Seperti pohon bunga yang indah.
Namun ia berguguran,
Ditiup angin keserakahan nafsu
Yang lebih kencang dari badai taufan.

Puisimu seperti kertas-kertas
Yang menjadi bakaran neraka.
Hanya memarakkan lagi apinya.

Lenteng Dan Kopi ( TAMAT ) Where stories live. Discover now