Kehidupan,
Sebuah perjalanan.
Di setiap lorong dan simpang,
Sering saja disampuk rindu
Dari seorang kekasih.
Sewenangnya rindu itu ditepis,
Disangkakan ia magis,
Sebaliknya hanyalah sihir
Yang diseru dari pengkhianatan
Terhadap kekasih.Sudah-sudahlah,
Tidakkah kau lihat
Permaidani merah itu
Terbentang megah?
Siapapun kekasihmu disaat ini,
Sejauh mana pun kau berlari,
Sentiasa ada kekasih yang selalu setia
Menunggu di hujung perjalanan,
Kekasih yang selalu dilupakan,
Kematian.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..