Beribuan air mata telah bertakung
Di sebalik kocek jubahmu,
Kelak ia akan kuyup hampa,
Sepertinya tiada yang ingin
Menyambut keluh manjamu.
Sebenarnya aku juga malu;
Seandainya kau sudi,
Izinkan sepasang tangan hinaku ini
Mengemis air matamu.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..
Kocek Jubahmu Penuh Air Mata
Beribuan air mata telah bertakung
Di sebalik kocek jubahmu,
Kelak ia akan kuyup hampa,
Sepertinya tiada yang ingin
Menyambut keluh manjamu.
Sebenarnya aku juga malu;
Seandainya kau sudi,
Izinkan sepasang tangan hinaku ini
Mengemis air matamu.