Hati,
Siapalah yang mengerti,
Seringkali ditindas dengan nafsu.
Terperangkap di sisi gelap, zulumat.
Kebenaran yang tersemat,
Selalu disekat.Lelapkan mata,
Kunci mulutmu seketika.
Berilah ruang buat hati,
Dia juga ingin didengari,Hati juga punya mata,
Bukalah mata hati,
Lihatlah hati bagi hati,
Pemilik hati.Hati adalah titi, perhati,
Sedetik tak teliti, Hati mati.
Berhati, hati-hati.
Semoga sampai destinasi,
jati diri, sejati.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..