Senyummu tanpa wajah,
Masih berbingkai rapi,
Di balik kamar jiwa.
Debu-debu selalu saja mencemburui Renungan romantismu.
Biarlah aku terus mengucupmu,
Agar tiada sehalus-halus debu pun
Yang sempat singgah mengotori
Bibir potretmu.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..
Potret Senyummu
Senyummu tanpa wajah,
Masih berbingkai rapi,
Di balik kamar jiwa.
Debu-debu selalu saja mencemburui Renungan romantismu.
Biarlah aku terus mengucupmu,
Agar tiada sehalus-halus debu pun
Yang sempat singgah mengotori
Bibir potretmu.