Seandai suatu ketika nanti
Kertas-kertasku kosong,
Janganlah kau berdukacita.
Bukanlah aku tak sudi
Untuk menuliskanmu puisi lagi.
Pada hari itu,
Aku memutuskan,
Untuk menjadi sebuah puisi
Yang selalu mengalunkan
Bait-bait rinduraya
Dalam kamar sukmamu.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..
Andai Aku Berhenti Menulis
Seandai suatu ketika nanti
Kertas-kertasku kosong,
Janganlah kau berdukacita.
Bukanlah aku tak sudi
Untuk menuliskanmu puisi lagi.
Pada hari itu,
Aku memutuskan,
Untuk menjadi sebuah puisi
Yang selalu mengalunkan
Bait-bait rinduraya
Dalam kamar sukmamu.