Di wajahmu kulihat bulan,
Jua pada bulan kelihatan wajahmu,
Berulang kali kurenung,
Keduanya kelihatan sama.Tiada indah
Harum asap lenteng malamku
Bersama secangkir kopi,
Tanpa wajahmu, bulan.Wajahmu telah menyentuh,
Membelai jiwaku.
Sepertinya kasihan,
Tanganku tidak dapat mengusap
Pipi bulan.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..