Siang melakar pelangi,
Malam menyimpul bulan,
Siang dan malam
Berkongsi langit yang sama.Bingung,
Lalu ku tanya
Pada pelangi dan bulan,
Ceritakan padaku,
Hanya padaku seorang,
Langit itu ungu atau biru.Lantas aku disapa langit,
'Buta! Aku hanyalah
Warna-warna ketundukan malumu
Terhadap keangungan Tuhanmu!'
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..