Masih terbayang malam itu,
Janji manis yang kau ucap,
Dikala beradu, cumbu.Ciuman janjimu masih segar,
Di bibir telingaku.
Beralun-alun indah
Seperti kopi yang kubancuh,
Harum aromanya.Namun kini, ia tenggelam,
Larut di dalam secangkir kopi.
Tersesat dalam janji.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..