Rasa syahdu ini tajam,
Keris panglima pun
Bisa terbelah dua.
Ia menyembelih,
Mengerat tengkok keegoan diri,
Terputus setiap urat belurat nafsu.
Nafsu kian gian,
Rela dikorban keindahan syahdu
Yang gila.
Hari ini, raya bagimu nafsu,
Terbang bebas kepada Tuhanmu.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..
Korban
Rasa syahdu ini tajam,
Keris panglima pun
Bisa terbelah dua.
Ia menyembelih,
Mengerat tengkok keegoan diri,
Terputus setiap urat belurat nafsu.
Nafsu kian gian,
Rela dikorban keindahan syahdu
Yang gila.
Hari ini, raya bagimu nafsu,
Terbang bebas kepada Tuhanmu.