Puisiku hanyalah sepucuk surat
Yang tak beralamat.
Ia terbang bebas
Ke mana saja yang ia mahu.
Mungkin ia menyinggah
Pada hati-hati yang kehancuran,
Lalu ia terbang semula,
Mencari jiwa yang penuh cinta,
Kerana hanya cinta yang sanggup
Menyambut kesunyian sebuah puisi.Puisi yang tenang,
Jangan disangka tak berair mata.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..