Chapter 19 : Baby Jester

285 58 8
                                    

ALAN menyelonong masuk ke dalam kabin kelas bisnis pesawat jet yang akan membawa semua orang kembali ke Singapura. Tanpa menghiraukan antrian, ia tubruki tubuh para elit Konsorsium Ace yang berada di depannya. Mereka lantas menyorakinya dengan caci maki. Seperti biasa, kehadiran dan kelakuan Alan selalu menjadi sumber kegaduhan. Tetapi ia masa bodoh. Dalam perjalanan kali ini sangat penting baginya memilih tempat duduk paling dekat dengan Hannah Eileen. Wanita itu masih diam seribu bahasa. Simpang siur tentang Pasifik dan Palung Mariana masih belum terungkap dengan jelas.

“Apa yang kau lakukan di sini, Alan?” Hannah sempat kelepasan menunjukkan wajah sangat terkejut ketika ia sekonyong-konyong duduk di sebelah. Wanita itu menatapnya setajam duri kaktus. “Kabin bisnis hanya untuk wanita!”

Patron ...  kita harus bicara,” ia lempar asal ranselnya pada seorang awak kabin yang kebetulan sedang melintas. Dengan bahasa isyarat ia perintahkan awak tersebut untuk meletakkan ranselnya ke bagasi di atas tempat duduknya. Tingkah Alan benar-benar seperti seorang bos. Ia sama sekali tidak mau mengangkat pantat dan buru-buru memasang sabuk pengaman dengan kencang. “Kau harus menjelaskan segalanya padaku, tentang Pasifik, Palung Mariana, Megalodon, tsunami buatan, dan delapan mayat yang pagi ini diseret oleh penyu-penyu Ace ke dasar laut. Rest in peace, Ejento-san.”

“Tidak sekarang, Berengsek!” Hannah mendesis letih, lantas melengos menatap ke luar jendela pesawat. Matahari sedang bersinar terik di tanah Papua, posisinya segaris lurus di atas kepala. “Aku sedang tidak ingin memikirkannya, apalagi harus membicarakannya denganmu.”

“Lalu kapan kau sanggup mengakui … kalau kau lah orang yang paling bertanggungjawab atas pecahnya casus belli perang dunia? Kau lah yang mendesain situasi ini, Hannah.”

“Aku? Oh, damn. I'm a fucking supervillain, Motherfucker. Tidakkah tuduhanmu itu sangat keren untuk disematkan pada wanita rapuh sepertiku?”

I just want to know what exactly happened right now, to this world!” Alan menggeramkan suaranya dengan kesal. Di saat bersamaan, para wanita dalam rombongan tiba di kabin dan bergabung. Mereka adalah Antonia, Indi, Tatiana yang tampak terheran-heran melihatnya. Hanya ada empat pasang kursi di kelas bisnis. Salah satu dari tiga dara itu harus mengalah ke kelas reguler, sebab ia tak akan pindah sebelum mendapat penjelasan dari Hannah.

“Gio?” Antonia memicingkan mata mempertanyakan keberadaannya. “Apa kabar, Teman?”

Greater than Mr. Gatsby, My Beauty Andalusia.”

“Apa kau di sini karena tidak akur dengan para lelaki di kabin belakang?” Indi menyeringai sembari menggelengkan kepala. Lantas menepuk kepala tempat duduk yang sedang ia duduki. Oh, ternyata setiap tempat duduk telah diberi nama. WTF! “Kau duduk di tempatku, Gio.”

Alan lantas menoleh ke arah Tatiana, mengibaskan tangan ke arah belakang mengisyaratkan agar gadis itu hengkang dari kabin ini. Tatiana tampak bersedekap kesal sebelum pergi, sebab melalui tatapan mata, Alan menggunakan pengetahuan tentang Lizard untuk mengusirnya.

“Wow, kesepakatan macam apa yang kau dan Tita lakukan sampai dia mau bertukar tempat?” Indi tak juga mendaratkan pantat di tempat duduk Tatiana, tepat di sebelah Antonia. Indi tetap menuntut tempat duduknya.

“Tita cuma terlalu sayang padaku. Apa kau tidak menyayangiku sepertinya, Sister?”

“Kasih sayang tidak ada hubungannya dengan tempat duduk. Kau bisa pindah ke kursi Tita! Tidak ada lagi negosiasi.”

Come on, Gio!” Antonia memanggilnya dengan nada jalang seperti biasa. “Apa kau tidak merindukan ciumanku?”

Alan sekilas mendapati Hannah yang memberinya lirikan mengejek. Indi benar-benar payah! Ia terpaksa membuka sabuk pengaman dan pindah ke sebelah Antonia. Mengembalikan tempat duduk Indi di sebelah Hannah. Biarlah mengalah daripada ia kembali diseret ke kelas reguler. Demi apapun ia benar-benar tak ingin melihat wajah-wajah elit Ace berengsek di sana. Edward dan Marshall, khususnya.

ANASTASIS : Beyond The Horizon (Rewrite in Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang