Chapter 22 : Codex Hammurabi

309 42 8
                                    

AURORA merapatkan tubuhnya ke tubuh Karenina, lantas menyahut antusias. “Baiklah, aku siap mendengarkan dongeng tentang raja itu.”

“Hakikat konspirasi adalah klandestin,” Karenina mulai mengemukakan gagasannya, “yakni sesuatu yang dikerjakan bersama-sama di belakang panggung. Yang muncul ke depan hanyalah asumsi atau situasi yang sengaja ingin ditontonkan. Seperti sains dan teknologi, konspirasi juga berkembang sejalan. Bedanya sains dan teknologi berkembang secara sistematis, sedangan konspirasi berkembang secara kaotis. Seorang Einstein bahkan berkata: order is for idiots, genius can handle the chaos.”

“Hmm, aku mengerti. Aku tahu sebenarnya kau sedang berusaha membahasakan bahwa Raja Hammurabi adalah leluhur Jack dan Victor. Metafora untuk menjelaskan mereka adalah para jenius yang ingin mengendalikan dunia.”

I love you,” Kara memelintir percakapan. “That's what I am trying to tell you.”

Kedua gadis itu kembali mengumbar tawa seperti tak ada beban dan masalah. Keduanya meringkuk saling berlendotan, masyuk berdiskusi. Keduanya, Aurora dan Karenina—adalah serigala yang sama-sama sedang menyamar menjadi chihuahua. Keduanya sama-sama tahu tentang itu.

“Tetapi Raja Hammurabi bukan satu-satunya sosok yang berada di dalam matriks hipotesis,” Kara meneruskan. “Ada juga nama Salomon putra David, Iskandar Zulkarnain yang disebut dalam sebuah kitab suci, Alexander The Great dari Makedonia, Chandra Gupta Maurya, Lord Pharaoh Menes, King Herodes, dan masih banyak sosok-sosok lain yang diyakini sebagai raja dari raja konspirasi. Alias, leluhur Jack dan Victor.”

“Jadi ... segala situasi yang ada saat ini adalah mahakarya konspirasi seorang raja yang hidup pada zaman sebelum masehi?” Aurora menahan tawa agar percakapan mereka tidak semakin melantur ke mana-mana. Tentu saja, teori yang sedang dibahas sungguh tidak masuk akal. Tidak salah dari awal Kara menyebutnya dongeng sebelum tidur. “Lalu bagaimana selanjutnya?”

“Berawal dari penglihatan sang raja, akhirnya terbentuklah sebuah masonry untuk menghadapi doomsday yang kusebut di awal. Raja dibantu oleh seorang penasehat yang juga adalah sahabat dan tangan kanannya. Keduanya merancang sebuah konspirasi yang tercatat sebagai yang tertua, tak terpecahkan, dan masih bertahan hingga saat ini. Sulit dipercaya, bukan?”

“Jadi Azura, Jack, dan semua orang-orang yang berada dalam naungan mereka adalah bagian masonry itu?”

“Anggap saja begitu. Azura … entah bagaimana ceritanya dia terpilih dan direkrut langsung menjadi secret emissary. Sedangkan Jack dan Victor terlahir membawa takdir seorang successors. Azura dan Jack adalah pemain paling haram dalam masonry tersebut. Entah berapa banyak assassin yang telah dikirim untuk melenyapkan mereka berdua. Tetapi Jack selalu berhasil menghabisi siapa saja yang datang dengan bantuan para assassin rekrutannya. Satu dari mereka bernama Aldebaran Hudson, my big bro. A strong bloodlusty fighter assassin.”

Sudah Aurora tebak, Alan adalah korban dari permaian Azura, sama seperti dirinya. Azura mengikat orang-orangnya seperti boneka dan memaksa mereka berjalan sesuai dengan kepentingannya. Ia dijual pada Marc, Alan dijual pada Jack, dan Victor dia kelola sendiri bersama rekan mafianya. Azura melakukan kerja yang sangat rapi dalam mengendalikan hidup orang-orang terdekatnya.

“Pembunuh para pembunuh,” Aurora berkontemplasi setelah hening beberapa jenak. “Berarti selama ini Jack dan orang-orangnya hanya berusaha melindungi diri. Mereka hanya membunuh siapapun yang dikirim untuk membunuh mereka. Bukan untuk kesenangan akan kesesatan moral mereka.”

“Jangan cepat terpukau sekalipun lelaki itu bergigi emas! Mereka melenyapkan siapapun yang menghalangi jalan mereka. Even if you kill the murderer, the quantity of murderers will not change, Baby. Kesesatan mereka terletak pada kesenangan dalam memberi umpan pada para rival, memancing mereka agar mengirim pemburunya. Lantas sang master pun memberi misi pada para assassinnya agar memburu pemburu malang tersebut tanpa basa-basi. Then, executed. Sampai detik ini mereka masih jadi squad terbaik.”

ANASTASIS : Beyond The Horizon (Rewrite in Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang