42 | (ekstra kehidupan)

21.6K 2.7K 84
                                    

(18+) !! Plese be wise.

_________________________

"DEMI APA ANAKNYA PRAWIRANEGARA!"

Kehebohan Lesmana menjadi. Frustrasi dengan balita yang terus menghindar dari rengkuhannya, ia menggeram. Tangan kanannya menjinjing sebuah pampers baru, sementara tangan kirinya mencoba meraih Bumi-Adipati Bumi Prawiranegara, bayi 13 bulan yang sudah cukup mahir mengontrol ayunan langkahnya meski kadang tersandung kakinya sendiri.

Mengisi sebuah seminar di salah satu universitas swasta Jogja, Laras dibuat agak sibuk. Berangkat pukul tujuh petang tadi, Lesmana yakin bila wanita itu akan pulang larut malam. Mumpung ia ada di sini, tak ada salahnya berbuat baik dengan mengajukan diri untuk mengurus Bumi. Jadi, Laras pun juga tak harus repot pergi ke daycare dan menitipkan Bumi di sana karena Wisnu belum pulang bekerja.

Masih dalam suasana lebaran, karyawan rumah Wisnu pergi ke kampung halaman. Termasuk, dua pembantu rumah tangga, tukang kebun dan seorang supir pribadi. Mau tak mau, Wisnu dan Laras memang perlu membutuhkan pikiran ekstra untuk membagi waktu dan tenaga antara perkejaan dan Bumi. Akhir-akhir ini Laras bahkan sering membawa Bumi pergi bekerja. Biasanya memang diajak karena Laras bukan pekerja kantoran yang kaku, namun, tidak sesering ketika para pembantu Wisnu pulang kampung.

"Wisnu, please ya. Anaknya ini gimana, toh. Mutar-muter aja kayak gangsing."

Menghela napas jemu, Wisnu keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang setengah basah bahkan belum sempat dikeringkan, baju yang sudah tersiap di atas ranjang pun belum pula ia raih. Bergerak dari dalam kamar, kakinya berayun menuju kamar Bumi yang terbuka lebar dengan muka masam Lesmana di dalam sana.

"Dek, Bumi, sini pake pampers dulu." Lelah sepulang dari gedung perusahaan, membahas pembagian hasil dividen. Tak terlalu pusing sebenarnya, karena setidaknya dompet Wisnu kembali terisi sebagai salah satu Dewan Komisaris keluarga Prawiranegara.

Lesmana menunjuk dengan dagunya, "Tuh, sama Ayah tuh, Mas Bumi. Sana. Syuh," ia mengibaskan kedua tangannya agar Bumi segera menjauh.

Namun, Bumi kembali tak mengindahkan Wisnu. Berjalan lagi untuk menjangkau mainan-mainan dalam kotak yang sudah tersusun rapi, anak lelaki itu malah duduk di ujung kamar dan menumpahkan semua mainan di dalam sana. Sang ayah hanya pasrah yang disusul dengan gelak tawa Lesmana sebagai seorang bujangan lapuk. Dari sekian banyak manusia di jagad Yogyakarta, hanya Bumi saja yang sanggup membolak-balikkan mood seorang Wisnu Prawiranegara.

"Nantang Ayah, ya." Wisnu yang baru saja menerima pampers dari Lesmana itu menggigitnya, lalu menggotong Bumi dengan satu tangannya, dan tangannya yang lain kembali menegakkan kotak mainan yang jatuh.

Dengan mudahnya Wisnu mendudukkan Bumi di atas lemari baju anak itu agar ia tak bisa kembali merangkak ke bawah. Sigap dan secepat kilat, Wisnu memakaikan pampers pada Bumi sebelum memberikan celana panjang dan bisa bernapas lega pada akhirnya. Masih mengunci pergerakan Bumi di atas lemari, Wisnu hanya terkekeh geli ketika anaknya malah menepuk-nepuk pipi.

"Lain kali nurut sama Ayah," tuturnya. "Kalau nggak, nanti Ayah naikin Dek Bumi ke gunung sekalian."

Mengangkat Bumi kembali, Wisnu menggendong bayi itu karena baru saja mengucek-ucek matanya dengan lugu. Terindikasi ngantuk, Bumi bahkan sudah merangkulkan tangannya pada leher kokoh sang Ayah. Namun, ia terkekeh kecil, merasa geli saat sisa-sisa bulir air dari rambut Wisnu tak sengaja menetes. Tangan kecilnya memainkan surai Wisnu sebelum menepuk-nepuk pundak telanjang sang Ayah berulang kali.

"Saya juga nge-gym sih, tapi lebih sering mager nya."

Jujur saja Lesmana iri pada Wisnu yang well-build. Ia sangat ingin menjadi Wisnu yang berbahu lebar dengan otot tangan yang kencang. Namun, pekerjaannya di ibu kota selalu hectic. Hal yang ia lakukan selepas pulang kerja adalah molor hingga pagi, lalu bekerja lagi, lembur, pulang, molor. Sebatas itu siklus kehidupan Lesmana dewasa ini. Tak ada waktu untuk gym, terlebih cari istri.

JAYANEGARA ✓Where stories live. Discover now