9.perubahan(2)

17.6K 1.7K 21
                                    


.
.
.
.
.
.
.
Perubahan
.
.
.
.
.
.

Agasthya mengendarai mobilnya dengan cepat berharap di bisa berpapasan dengan Alfaris.

Entah mengapa perasaannya sungguh tidak enak setelah mendapatkan informasi tersebut.

Pikirannya jadi berantakan dan ridak terkendali.

Bruk! Bruk! Bruk

Suara kaca mobil di pukul keras

Agathya pun menengok ke sisi kanannya dan menemuka sahabatnya Garry yang mengisyaratkan untuk dirinya menepi ke pinggir jalan.

Agasthya pun menurutinya dan menepi ke pinggir jalan

Setelah melihat Agashya menepi, mereka berempat pun mengikutinya

Agasthya pun keluar dari mobil dan menghampiri sahabatnya tersebut

"Gila lu cuk, bawa mobil kenceng banget" kata Garry yang menepuk pundak Agasthya.

"Untung tadi ga ada polisi, jadi lu masih selamet hya" kata Zafhan

"Lu mau nyari orang atau ngeprangk malaikat maut sih, cepet amat" Tyson ikut nibrung disana

Sementara Nazhan hanya geleng-geleng kepalanya atas kelakuan sahabat-sahabatnya.

Agasthya hanya diam saja karena memang benar kata sahabatnya tersebut, seharusnya dia tidak seperti tadi.

'Bagaimana kalau gua tadi melewatkan'nya' gara-gara gua ga menyadar, tapi giman kalau 'dia' sudah mengalamin penyerangang, gimana kalau geng musuh tau bahwa dia adek gua, apa yang bakalan terjadi' Batin agasthya.

Agasthya yang frustasi mengacak-acak rambutnya dan memasang wajah marah pada wajah tampannya tersebut.

Sahabat-sahabatnya yang melihat tersebut mengerti bahwa Agasthya sangat mengkhwatirkan adeknya tersebut.

"Gua tau lu khawatir, tapi ga gitu caranya, harus tenang" kata Zafhan mencoba menenangkan Agasthya

"Iya gua juga tau, tapi-" kata-kata Agasthya terpotong oleh Nezhan

"Lu tau tapi tetep lu lakuin? Lu nyadar ga, lu mau ngebahayain diri lu sendiri" bentak Nazhan.

Agasthya awalnya ingin mengatakan sesuatu namun ia kembali menutup mulutnya, sebenarnya ia heran mengapa ia menjadi seperti ini karena biasanya tenang, dan biasanya juga di tidak terlalu mendengarkan Nazhan selaku sahabatnya tersebut dan bahkan biasanya ia akan mengembalikan kata-kata Nazhan dan bergerak sesuai instingnya namun sekarang ia malah merasa bersalah dan tidak bisa berkata-kata apa pun.

Sialan gara-gara 'dia'

"Apa yang lu pikirin sih?"tanya Nazhan yang mulai kesal namun tidak dijawab oleh Agasthya

"Jawab dia hya" bentak Garry yang khawatir karena sahabatnya tidak seperti ini sebelumnya

"Lu... takut dia ketahuan bahwa dia adek lu kan?" Tanya Nazhan dengan santai.

Agasthya menatap Nazhan dengan ekspresi terkejut

'Kok dia bisa tau?' batin Agasthya sedangkan Nazhan hanya memandang seolah bilang 'nah kan bener'

"Tebakan gua bener kan, ketebak banget dari muka lo"

Agasthya hanya memalingkan wajahnya, memang banar ia khawatir padanya, akan di apakan jika mereka tau bahwa dia adeknya.

'Tunggu sejak kapan gua khawatir tentang bocah tengik itu' batin Agasthya

Agasthya kembali mengerutkan keningnya.

Alfaris✔️Where stories live. Discover now