21.aku akan tetap pergi(2)

15.4K 1.5K 43
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Aku akan tetap pergi
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dasar kau anak tidak tahu diri! " maki Henry kepada Alfaris dengan keras.

Alfaris yang masih memegangi pipinya dengan tangan kanannya menatap Henry dengan perasaan yang kaget.

Dia juga yakin bahwa pipinya sekarang sudah merah karena walaupun sekali tamparan namun sangat kencang dan keras.

"Untuk apa kau mengganggu Yantina hah?!" Teriak Henry

"Dan apa yang kau lakukan selama sekolah tadi?! Membolos? Sekarang kau semakin berani saja! "

"Apa-"

"Apa maksudmu"

Itulah kata yang Alfaris ingin katakan namun sebelum ia menyelesaikannya Alfaris tersenyum.

"Kau mengetahuinya? Sudah ku duga kau yang meretas ku tadi siang"

Alfaris tersenyum mengetahui bahwa dugaan nya ini benar sementara semua orang kaget mendengarnya.

Henry kembali menampar Alfaris dari sisi lainnya hingga bibir Alfaris sedikit robek dan mengeluarkan darah.

"Kurang puas kau bolos sekarang menggangu seorang gadis?! Apa hidup mu itu hanya mencari perhatian dan masalah saja! " maki Henry

Semuanya menjadi makin menegangkan tepat setelah Alfaris kembali tersenyum bahkan sedikit tertawa sementara Henry semakin marah.

"Menggangu? Apa kau gila, aku tidak sama sekali menggangu nya, kau kira aku sudi mengaggunya? Buang-buang waktu"

Henry makin kesal atas balasan Alfaris kembali berkata

"Seharusnya kau tidak pernah lahir"

"Oh malah bagus dong, aku juga tidak pernah berharap di lahirkan dari keluarga busuk ini" ucap Alfaris dengan santai

"Kau sunggu anak yang tidak tahu di untung!"

Henry kembali menampar Alfaris sampai Alfaris terjatuh

Sebenarnya Agasthya ingin sekali menghentikan ini semua namun slalu di tahan oleh Aidyn karena terlalu berbahaya.

"Jangan bersikap gegabah hya" bisik Aidyn pada Agasthya.

"Gua juga tahu bang tapi.. "

Alfaris kembali mencoba bangun dan berhadapan lagi dengan Henry.

"Lu pikir gua bahagia lahir di keluarga ini? Hah! Kagak bego! Gua ga bahagia sama sekali! Kenapa lu ga ngebujuk istri lo buat nge gugurin gua pas masih ada di kandungan?! Gua lebih ngarepin kek gitu"

Henry yang sudah sangat marah meraih  tangan Alfaris dan menekannya

"Agh! "

Alfaris merintih kesakitan karena bukan hanya tangan nya yang di remas dengan kencang namun badanya juga terangkat oleh cengraman Henry

"Ingat! Kau itu hanya anak ingusan saja, dan kau bisa saja mati kapanpun"

Alfaris tersenyum lemas dan menatap Henry

"Ya anak itu mati dengan tangan anda sendiri"

Henry sejujurnya kaget dengan perkataan dan respon Alfaris

Dan

"Dad! Tangan dia! " teriak Aidan

Seketika Henry langsung mengalihkan kan pandangannya ke arah tanganya yang masih mencengram Alfaris sudah berlumuran darah.

Seketika Henry langsung melepaskannya.

"hya"

"Gua juga tahu"

Alfaris✔️Where stories live. Discover now