41.Alfaris(1)

9.9K 966 29
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Alfaris
.
.
.
.
.
.
.

"Aduh.. Tapi eh kok gua ga ngerasa sakit sih? Terus.. Dimana gua? Kok ke kenal ya.. Bukanya ini kan kamarnya gua ya.."

Dirinya terus menerus melihat ke sekelilingnya dan benar ini kamar milik Alfaris.

"Gua pulang? Tapi siapa yang bawa gua ke sini.. "

Dia pun melirik ke arah cermin.

"Bukannya cermin ini udah gua pecahin ya.. Kok ada lagi sih? "

Melamgkahkan kakinya dan berhenti di sebuah cermin.

Dirinya tidak percaya dengan ala yang dia lihat dan kembali memeriksa nya.

Sekarang yang terdapat di cermin bukanlah Alfaris melainkan tubuhnya yang dulu.

Yaitu

Dion

Dia kembali menjadi Dion?

"Apa yang terjadi? "

Namun

Brukk!

Suara yang sangat keras terdengar dan terlihat ada Henry yang tengah menyeret seseorang dan itu adalah.

Alfaris?..

"Diam disini! "

''d-daddy''

''SUDAH KU BILANG JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN ITU! AKU BUKAN DADDY MU!"

Dengan muka yang sangat sedih Alfaris menundukan kepalanya.

Dengan keras pula Henry menutup pintu kamarnya dengan sangat keras.

Brukk!!

Dion  yang melihat itu pun secara tidak sadar melangkahkan kakinya menuju Alfaris yang sudah memeluk kakinya dan menangis.

"Alfaris? "

Saat tanganya akan menyentuh ternyata tanganya malah menembus tubuh Alfaris.

Dion kaget dengan hal itu

"Apa gua jadi hantu? " Gumam dion pada dirinya sendiri

"Mommy.. Hiks.. Mommy.. Sesak.."

Alfaris terus menerus bergumam di sela sela tangisan yang memanggil mommy

'Sesak? Apa dia punya kelainan? ' batin Dion

Dion pun memeriksa sekitarnya lagi.

Tempat ini sangat mirip dengan kamar Alfaris tapi ada beberapa yang berbeda termasuk cermin tadi yang harusnya telah hancur oleh Dion namun sekarang ada lagi.

Dan setelah di perhatikan lagi tampakanya Alfaris lebih kecil daripada sebelumnya.

Sebelum Dion masuk kedalam tubuhnya

"Apa gua masuk ke ingatan Alfaris ya? "Gumam Dion pada dirinya lagi

Dan seketika tempat yang tadinya adalah kamar Alfaris sekarang berubah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brukk

Suara pintu yang di buka dengan keras dan tergesa-gesa.

Aidan langsng menoleh dan terlihat Henry, Daddy nya yang berada di depan pintu itu dengan ekspresi cemas? Di ikuti dengan Aidyn dan Agastya dengan ekspresi yang sama.

Henry pun segera menenangkan dirinya dan melangkahkan kakinya.

Henry langsung menuju ke rumah sakit ini setelah mendapatkan kabar Dari Aidan bahwa dirinya telah menemukan Alfaris dan membawa nya ke Rumah sakit.

Alfaris✔️Where stories live. Discover now