58.Kabur

3.7K 285 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Kabur
.
.
.
.
.
.

"Ngapain kamu di sini" tanya Henry cukup sinis

Alfaris menghilang dari kamar nya beberapa detik yang lalu dan ketika Henry mengecek GPS nya ternyata berada di dalam kamar Yantina?

Ketika di buka pun ternyata benar, Alfaris berada di dalam kamar bersama Yantina itu sendiri sedang menggambar?

"Lagi gambar dad" ucap Alfaris sambil memperlihatkan gambaranya

Yantina di sini hanya senyum yang juga ikut memperlihatkan gambarnya

Gambar mereka berdu terbilang abstrak dengan berbagai warna

"Gambar apa kalian?" Tanya Henry yang menghampiri mereka berdua dan melihat dengan lebih jelas milik Alfaris

"Abstrak" jawab mereka bersama

"Abstrak?" Keduanya pun mengagguk lagi

Henry bingung, apa bagusnya?

"Ya sudah, Al sekarang dah malem waktunya didur, dan kamu Tina cepet bebersih dan tidur"

"Oke!" Ucap mereka serentak

Alfaris pun dengan refleks mengangkatkan tangannya minta di gendong dan tentu Henry mengendong nya dengan senang hati

Mereka pun pergi tapi sebelum itu Alfaris melihat ke arah Yantina dan tersenyum "selamat malem kakak"

"Malem Al" jawab Yantina

Henry tidak tahu bahwa gambaran abstrak itu adalah sebuah rancangan rencana yang telah di bangun oleh Alfaris dan Yantina atau lebih tepatnya oleh Dion dan Rayna

.
.
.
.
.
.
.
.

Hari pun berganti

Semua hal dilakukan seperti biasanya, tidak ada yang aneh bahkan mencurigakan dan untuk kedekatan mereka berdua, Alfaris dan yantina tidak terlalu dekat hanya saja slalu memberikan kode yang hanya di ketahui oleh mereka

Hingga akhirnya waktu yang di tentukan telah tiba

Bruk!!Prakk!!!

Satu meja kaca di ruang tamu di lembar dengan satu kali tendangan oleh Henry

Henry kali marah besar karena kejadian ini dan di hadapannya kini terdapat Faiza yang tersungkur di lantai sambil ketakutan

Rencana mereka berhasil yaitu melarikan diri kembali namun kali ini Alfaris tidak sendiri melainkan bersama dengan yantina.

.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa jam yang lalu

"Uwaaaa... Hiks.. Daddy jahat!!" Isak tangis Alfaris memenuhi ruangan

"Al, jangan nangis dong" rujuk Agasthya

"Ka-kalo gitu, jangan hukum kak Tina!"

"Daddy cuma hukum dia ga boleh keluar kamar doang" ucap Henry yang mencoba menenangkan Alfaris.

"Engga! Al kan masih mau main!! Kenapa di larang!"

Kali ini Alfaris menangis karena ketika Alfaris dan Yantina tengah bermain tiba-tiba Henry dapat laporan bahwa Yantina melakukan kesalahan dan sebagai hukuman Yantina tidak di izin kan untuk keluar kamar.

Sementara itu Alfaris tidak setuju akan hal itu.

"Kalo gitu Al mau main sama kak Tina aja!"

"Al!"

"Jangan bentak Al!! Al mainya dikamar kak Tina! Jangan ganggu!" Alfaris pun berlari ke arah yantina yang memang sudah lebih dulu jalan dan menuju kamar nya.

Alfaris✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang