12.Drama(1)

16.9K 1.6K 63
                                    

.
.
.
.
.
.
Drama
.
.
.
.
.

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki Alfaris, Ia pun menuruni tangga dan menghampiri keluarganya

"Akhirnya lo dah turun Bayi" ledek Agasthya

"Ih, udah gua bilang! Gua bukan bayi!" Protes Alfaris yang sebenarnya ingin melewatkan sarapanya lagi dan langsung pergi sekolah

Namun

"Mau kemana kau?" Tanya Henry

"Ya sekolah lah, mau kemana lagi" ucap Alfaris dingin

"Sarapan" perintah Henry

"Hah?!" Alfaris kaget apa yang tadi Daddynya katakan

"Sarapan dulu" ulang Henry

"Ngapain lah kan bisa di sana" ucap Alfaris

"Mau narik amarah saya lagi?" Tanya Henry tenang namun penuh penekanan

"Iye iye, gua makan" ucap Alfaris yang sangung mengambil tempat duduk sebelah Agasthya

"Mampus lu" sidir Agasthya

"Diem lo" sahut Alfaris

Mereka pun melanjutkan makanya

Yantina dengan muka polos dan cerianya ingin mengatakan sesuatu sambil menatap Alfaris.

Namun belum sempat ia mengatakan sesuatu, Alfaris menatapnya dengan tajam dan berkata.

"Lo jangan ngomong, jangan rusak mood gua lagi"

Peringatan yang Alfaris lotarkan membuat Yantina mengurungkan niatnya.

Faiza yang melihat hal tersebut ingin membela anak semata wayangnya.

Namun ia juga di tatap tajam oleh Alfaris dan mendapatkan peringatan juga dari nya.

"Itu juga berlaku ke elo" ucap Alfaris dengan tatapan tajamnya.

"Alfaris! Hentikan" bentak Henry

"Kenapa? Gua cuman bilang jangan rusak mood gua" ucap Alfaris yang tidak merasa bersalah.

"Itu hak mereka" lanjut Henry

"Ya kalo gitu hak gua juga dong buat mereka diem dan jangan rusak mood gua" jelas Alfaris.

"Hentikan omong kosong in! Kau menyakiti putriku" bentak Faiza tidak terima.

"Oh lo ga terima, ya udah silahkan pergi dari tempat ini kalau lo dan putri lo dah ga kuat ama gua" ucap Alfaris acuh tak acuh.

Setelah mendengar itu baik Faiza dan Yantina menutup mulut mereka

"Hentika Alfaris!" Teriak Henry

"Ternyata perusak mood gua bukan dia doang ya" ucap Alfaris dengan santai

"Kenapa Kau Selalu Membuat Masalah Hah?!" Teriak Henry yang membuat orang yang ada di sekitarnya merinding ketakutan kecuali keluarganya.

"Tuan Yardan" ucap Alfaris dengan tenang namun bisa dilihat bahwa dia sedang marah.

Setelah mendengar tersebut Henry diam membeku

"Terima kasih atas makannya" ucap Alfaris yang langsung pergi meninggalkan meja makan dan menuju keluar

"Alfaris! Daddy Belum Selesai Dengan Mu!" Teriak Henry yang mengema ke seluruh ruangan

Namun Alfaris terus berlari dan membuka pintu dengan sangat kencang

Brukk

"Gua Muak!" teriak Alfaris yang langsung meninggalkan masion

Setelah kejadian itu semua nya jadi hening

Alfaris✔️Where stories live. Discover now