.
.
.
.
.
.
.
Aku tetap akan pergi
.
.
.
.
.
.Tok~ Tok~ Tok~
Suara pintu yang di ketuk dari luar
Alis Alfaris mengerut
'Siapa yang ngetok pintu? '
'Yang pasti bukan si setan itu soalnya dia kan langsung masuk dan ga ngetik pintu dulu'
'Apa pelayan? Mana mungkin soalnya kan biasanya mereka bakalan ngetok terus ngomong izin masuk dan ini kagak'
'Yang pasti bukan si medusa tapi apa mungkin si jalang itu yang nyari perhatian lagi? '
Alfaris terdiam cukup lama karena berfikir keras
Ia pun beranjak dari kasurnya dan melangkah menuju pintu kamarnya
Krekk
Alfaris membuka pintu tersebut dan melihat kanan kiri namun ia tidak menemukan apapun
'Orang iseng kali'
Saat Alfaris hendak menutup pintu, pandangannya mengarah ke bawah dan menemukan sesuatu
Di atas nampan perak terdapat roti dengan selai kacang yang di tumpuk 4 lapis dan segelas susu putih
Dan di sampingnya terdapat beberapa perban, obat merah, satu botol alcohol pembersih, dan sepak kapas
Mata Alfaris mendung
Dia binggung karena ini percis dengan yang ada di dalam P3K milik Alfaris yang asli
'Siapa yang memberi ini semua? '
'Apa dia tahu kalau Alfaris bakalan nyelakain diri kalau lagi panik dan depresi? '
'Kalau tahu kenapa? '
'Kenapa dia ngebiarin? '
Alfaris pun langsung memeriksa sekitar lagi untuk memastikan nya lagi
Siapa tahu orang yang memberikan ini masih ada dan memperhatikan ya namu ia tidak menemukanya
Alfaris terdiam cukup lama lagi dan akhirnya dia pun membawa nampan tersebut ke dalam
Dan benar saja sosok yang memberikanya ternyata masih ada dan bersembunyi, ia memperhatikan Alfaris yang mengambil nampan itu berserta isinya dan masuk barulah dia pergi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Alfaris menaruh nampan tersebut di atas meja dan memperhatikan nya
Dia mengambil roti tersebut dan membuka satu persatu lapisanya dan mengamatinya karena dia takut ada sesuatu yang di sembunyikan di dalamnya.
Setelah memastikan ini semua aman barulah Alfaris memakanya dengan lahap
Ia langsung menghabiskannya dengan cepat karena memang dia merasa lapar karena dari pulang sekolah tadi ia belum memakan makanan apapun.
Setelah habis rotinya ia pun langsung menghabiskan susu putih itu
Setelah semua habis Alfaris bersendawa karena kenyang
'Ah.. Kenyang gua'
Setelah itu Alfaris kembali memperhatikan kamarnya yang sangat berantakan dengan pecahan cermin di mana-mana dan ada beberapa bercak darah karena ulanya
'Apa gua harus ngerapihin ini semua? '
'Dah lah daripada gabut'
Alfaris pun beranjak dari duduknya dan bersiap membersihkan ke kacawan ini semua
YOU ARE READING
Alfaris✔️
Teen FictionDion Aprizal adalah seorang artis yang menyadari bahwa dia masuk kedalam novel yang terakhir dia baca sebagai pemeran figuran yang bahkan tidak pernah ada di dalam dialog novel tersebut yang bernama Alvaris Rekha Yardan