32.tes

11.2K 1.1K 17
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Tes
.
.
.
.
.
.
.
.

'Bangke! Sialan! Anjing! Setan! '

Alfaris terus menerus mengumpat sambil memasukan buku-bukunya dan barang yang lainya ke dalam tasnya dengan perasaan kesal dan sesak.

Alfaris bahkan langsung menurunkan semua bajunya ke lantai hanya karena mencari baju seragamnya saja dan langsung melemparkan nya ke kasurnya.

Perasaan kesal dan kecewa terus menerus menghantui pikiranya dan dia sangat kesal dengan perasaan yang sama sekali tidak bisa di kendalikan.

Perasaan asli Alfaris

Dia benci perasaan ini.

Alfaris langsung menggeleng-geleng kepalanya untuk menjatuhkan  dari pikiran-pikiran yang membuatnya kacau ini dan tepat saat dia memandang seragam nya dia pun langsung berniat memakai nya.

Namun sesuatu ada yang janggal di hatinya.

Seolah ada sesuatu yang mengawasinya

Alfaris langsung meneliti sekitar kamarnya.

Memang semua mirip namun Alfaris yakin ada yang beda dan benar saja di pojok kanan kamarnya terdapat sesuatu seperti CCTV mini?

Sejak kapan ada CCTV di kamarnya?

'Bangke tu tua bangka! '

Alfaris memutuskan untuk tidak terlalu mempedulikan nya tapi tetap saja tidak nyaman

Tepat setelah dirinya membuka kaus nya dan menadangnya dirinya baru ingat bahwa ini bukanlah kaus miliknya melainkan milik gino.

Milik seseorang yang telah dia anggap abangnya sendiri bahkan lebih-lebih dari pada abang kandung dari pemilik tubuhnya ini.

Alfaris pun tidak bisa menahan air mata yang sudah terbendung di matanya sambil memeluk erat kaus tersebut

Terlintas memori-memori yang asing menurutnya namun sangat hangat dan menyenangkan

Kenangan-kenangan yang sangat berharga menurutnya

Pertama kali dalam hidupnya mengerti arti pertemanan yang sebenarnya.

Akankan dirinya merasakan arti keluarga?

Alfaris mengelengkan kepalanya

'Mereka aja dah cukup buat gua' batin Alfaris yang langsung melipatbya rapi dan menaruhnya dengan hati-hati di dalam salah satu lacinya.

Alfaris langsung mengambil seragam nya dan mengenakan ya

Setelah semua properti telah lengkap dirinya pun langsung mengambil tasnya dan berlari keluar

'Presetan ama semuanya! Bodo amat gua pengen cepet-cepet keluar dari sini'

Alfaris pun langsung menendang pintu kamarnya dengn kasar dan melanjutkan larinya menuju garasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hah.. Hah.. Hah.. Si tua bangka udah berangkat kali ya, tapi untung gua ga ketemu kalau ga gua ga bakalan bisa berangkat terus ngapain dia ngasih CCTV di kamar gua coba? Kan aneh banget tuh orang, eh lupa emang dia orang ya!? "

Alfaris melangkahkan kakinya ke arah motornya dan tepat saat dia menyalakan ya Pak Milo mendatanginya dengan segera.

"Den! Den! Den! " panggil Pak Milo dengan tergesa-gesa.

Alfaris pun mematika mesinya dan merespon Pak Milo

"Apa Pak? "

"Hah.. Hah.. Tu-tunggu sebentar.. Aden.. Belum sarapan kan? Ini bapak ada roti jangan lupa di makan ya" Pak Milo pun langsung menyerahkan 3 roti pada Alfaris.

Alfaris✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum