19. Trauma

15.4K 1.5K 43
                                    

.
.
.
.
.
.
Trauma
.
.
.
.
.

"Haa.. Awas aja itu orang gua cari lagi" ucap Alfaris yang masih mengendarai motornya dan tak beberapa pun tiba di mansion.

"Udah pulang den" sapa Pka Milo dengn ramah menghampiri Alfaris yang baru saja keluar dari Garasi

"Iya Pak" sahut Alfaris sambil tersenyum

"Gimana sekolahnya"

"Ya biasa-biasa aja paling ada sedikit yang beda"

"Oh"

"Kalau begitu Al masuk dulu ya pak, dadah" ucap Alfaris sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

"Iya den" jawab Pak Milo dengan ramah

Alfaris berlari masuk ke dalam Mansion walaupun dia tahu pasti akan bertemu lagi dengan setan ama medusa itu lagi.

'Males banget sebenarnya ketemu mereka' batin Alfaris dengan wajah malas

Dan benar saja karena setelah ia memasuki mansion nya sudah berdiri Yantina dengan senyuman andalanya.

"Se-selamat kembali ke rumah Alfaris" sambut Yantina dengan senyuman yang terlukis di wajahnya

Alfaris menatap malas Yantina dan langsung masuk melewati Yantina

Yantina yang di abaikan oleh Alfaris menengik kebelakang.

"Kamu ga mau makan dulu? Para pelayan sudah menyiapkan beberapa makanan" ucap Yantina yang masih tersenyum lebar

Alfaris pun langsung menengok ke belakang dan mendekatkan diri pada Yantina dan berbisik.

"Hentikan sandiwara mu dasar jalang"

Yantina membeku mendengarnya dan langsung menatap Alfaris dengan mata yang terbuka lebar

Sementara Alfaris memandang rendah tatapan Yantina

"Hei! Kau! " teriak dari arah lan yang ta lain adalah Agasthya.

"Udah gua bilang jangan mengaggu dia! " teriak Agasthya yang marah pada Alfaris.

"Ya ampun honey, kamu ga apa-apa? " tanya Faiza yang memeriksa wajah anaknya

Sementara Yantina masih terdiam syok mendengar itu.

"Alfaris! Apa yang kau lakukan dengan anak ku?! " teriak Faiza dengn penuh amarah kepada Alfaris

"Ga-ga apa-apa mah" ucap Yantina dengan sedikit gugup

"Ya ampun honey, kamu harusnya ga perlu terlalu baik ama Dia" ucap Faiza yg sengaja menekankan kata 'dia' yang merujuk pada Alfaris

Alfaris memutarkan bola matanya dengan malas dan memandang remeh ketiga orang tersebut

"Menggangu? Lu kira gua sudi berurusan ama ni jalang?! " tanya Alfaris dengn wajah yang merendahkan

"Kau?! Hah-Sudah gua duga lu dah gila!!"

"Iya, gua udah gila semenjak gua di lahirin di keluarga ini?! "

"Lu ga tahu di untung dasar anak pembawa sial! "

"Ngapain gua harus bersyukur ama keluarga kek gini! Cape lahir batin gua!"

"Jaga ucapan lu! "

"Ngapain?! Lu mau jahit mulut gua hah?! Jahit sekarang juga! Gua ga takut! "

"Lu bener-bener pulang buat ribut ama gua! "

"Lu kira gua sudi?! Hah?! Gua juga ogah banget pulang ke sini! "

"Kalau begitu keluar lu dari sini!! "

Alfaris✔️Where stories live. Discover now