39.serangan(2)

9K 1K 61
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
Serangan
.
.
.
.
.
.

Di Mansion keluarga Yardan

"Hah.... Belum kelar juga ya ternyata" Keluh Arsen yang menenggelamkan kepalanya di atas meja di ruang tamu

"Ya gimana mau kelar coba kalau kerjaan lu cuma godain pelayan aya, mikir pake otak! Bagian lo masih banyak banget" Ucap Dennis pada Arsen

"Lu gila aja! Kerjaan segini mana bisa gua kerjain sendiri?! "

"Buktinya gua ama yang lain udah mau kelar, tuh contoh ketua kita dari tadi udah selesai lagian kan udah di bagi rata semua ngapain  lu masih ngeluh? "

"Anjirr, harusnya gua ga pernah ikut OSIS"

"Ya kan penyesalan selalu ada di belakang kalau di depan namanya pendaftaran"

"Kalo itu sih pasti bukan gua doang yang pasti dapet"

Sementara Dennis dan Arsen yang sibuk mengobrol, Noah dan Aidyn hanya diam saja

Tak Tak Tak

Suara sepatu yang cukup mengenai terdengar, Aidyn pun menengok ke belakang dan ternyata di sana ada Aidan yang mengenakan jas hitam dengan karangan bunga mawar putih di tangannya

"Kemana? " Tanya Aidyn

"Mommy" Jawab Aidan singkat bahkan tanpa menoleh pada Aidyn

"Oh"

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara keduanya, sampai Aidan keluar barulah Arsen membuka pembicaraan

"Dyn, abang lu mau ke mommy lo? " Tanya Arsen penasaran pada Aidyn

"Ke makam nya"

"Oh.... gua kira itu"

"Itu' apa maksud lo? "

"Ya... Itu lah..." Ucap Arsen agak gugup karena takut menjelaskannya

"Udah- udah jangan di bahas" Sela Dennis

Aidyn pun menghela nafasnya

"Hah.. Dia emang slalu ke sana setiap dia gugup atau ga ragu"

"Setiap? "

"Ya ga tau juga gua, mungkin bentar lagi ujian kali? Ga tau"

"Apa ada urusanya ama adek lu? " Celetuk Arsen

"Kenapa lu jadi nyambung ke dia sih?! " Tanya Aidyn cukup kesal

"Ops! Sorry-sorry"

"Lanjutin aja kerjaan lo, lambat"

Mendengar perkataan Aidyn pun membuat Arsen terdiam dan akhirnya dia menyerah dan melanjutkan pekerjaannya sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
'Dia.. Ayahnya El? '

Alfaris tidak ada pilihan lagi selain tersenyum.

"Iya nih, dah sore banget nanti kemaleman" Ucap Daffin

"Ga sekalian aja nginep aja, nanti kita-"

Belum sempat Kalingga menyelesaikan kalimatnya, dirinya di sikut oleh Renata dengan keras

"Ugh- sakit yang~ kenapa sih"keluh Kalingga sambil memegangi perutnya

" Maaf ya, dia emang rada-rada" Ucap Renata meminta maaf pada semuanya sementara Kalingga masih memasang muka sedihnya karena terabaikan

Alfaris cukup binggung tapi melihat teman-teman nya yang lainya biasa saja mungkin memang kejadian ini memang sudah hal yang wajar

"Lu kaget kan, al? Biarin aja orang tua gua emang kek gitu apa lagi ayah gua" Bisik Elvano pada Alfaris

Alfaris✔️Where stories live. Discover now