28 • Pernikahan

499 54 9
                                    

"Akan ada saatnya, di mana semua orang mulai meninggalkan kita dan mereka yang bertahan adalah mereka yang benar-benar tulus menjalin pertemanan."

jangan lupa vote komennya ya, selamat membaca (:

~Jingga dan Senja~

Malam ini di taman belakang rumah orang tua Bella sedang diadakan pesta sebagai perayaan atas pernikahan David dan juga Bianca. Acara ini dikhususkan untuk teman-teman terdekat dari kedua pihak saja.

Suasana di taman terlihat cukup ramai apalagi ditambah dengan dekorasi yang indah, membuat kesan hidup pada tempat tersebut. Sejak tadi, Bella sibuk menyambut tamu yang datang karena beberapa dari mereka adalah teman dekatnya juga.

Bella menyambut Adeeva dan juga Devian, keduanya tampak serasi dengan baju berwarna hitam. Sudah cukup lama ia tidak bertemu dengan Devian karena ia cenderung fokus pada dunia kuliahnya, ditambah lagi ia tengah berusaha mendalami perusahaan milik papanya.

"Kak Dev gimana kabarnya?"

"Baik, lo sendiri gimana?"

"Baik juga kak."

Adeeva memicingkan matanya ke arah Bella, ia memang sedikit sensitif jika sudah menyangkut Devian karena mau bagaimana pun juga Bella adalah mantan dari Devian.

"Apa?! Emangnya gue nggak boleh nanyain kabar ke mantan?"

"Ya boleh aja sih, tapi gue masa nggak ditanya."

"Dev, hampir tiap menit ya lo nge-chat gue cuma buat ngasih kabar, lo lagi ngelakuin apa, lo abis pergi dari mana bahkan gue sampe bingung, pacar lo itu gue apa kak Dev? Kok laporannya ke gue terus?!"

Adeeva terkekeh pelan. "Gue kan sahabat yang baik Bell, gue takut lo kangen aja sama gue, takutnya lo nggak punya sahabat yang suka ngebacot kayak gue lagi."

"Kayaknya emang hampir semua yang deket sama gue modelannya kayak lo Dev."

"Halo! Everybody! Pangeran Kenzie datang bersama ayang Gafar dan juga ayang Jingga!"

"Lo ngapain ngundang si telor kambing jelek ini sih Bell?"

"Heh kutil! Lo nggak bisa apa sekali aja diem? Nyari ribut mulu! Lama-lama gue nikahin lo Dev."

Devian berdeham pelan, membuat Kenzie menggerutu. "Orang-orang sekarang pada bucin banget."

"Ayo Jingga! Kita habisin makanan di sini." Kenzie mengalungkan tangannya pada lengan Jingga, membuat Jingga langsung melepaskannya dan bergidik ngeri. Tanpa basa-basi, Jingga menarik lengan Bella menjauhi tempat tersebut.

"Kenapa sih? Hobi banget narik-narik tangan gue!"

"Daripada menarik ulur hubungan, mendingan narik tangan Senja."

Jingga membawa Bella menuju tempat di mana David dan Bianca berada, keduanya masih menggunakan jas dan juga dress dengan warna yang senada.

"Kak David, selamat lagi ya! Gue jadi pengen juga deh sama yang itu tuh." Jingga melirik Bella membuatnya langsung memutar bola mata.

"Ca! Parah banget lo mah ninggalin gue! Nanti rumah gue sepi dong, nggak ada pembantu gratis lagi."

"Selama ini lo jadiin Bianca pembantu Ga?"

Jingga tersenyum lebar. "Bercanda kak, emang adek sama kakak nggak ada bedanya, sama-sama nyeremin."

"Udah kek sana Ga! Bosen gue ngeliat muka lo."

"Wah songong banget lo Ca! Mentang-mentang udah punya pelindung."

"Gue juga bosen, tapi dideketin mulu." Bella tersenyum meledek ke arah Jingga kemudian pergi begitu saja.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now