42 • Senja atau Stella?

386 47 7
                                    

"Ketika aku mengenalmu, sebagian harapan untuk kembali bangkit mulai tumbuh hingga aku lupa bahwa aku bukanlah tokoh utama dan sampai kapan pun aku tidak akan bisa menjadi sosok yang istimewa di dalam hidupmu."

ada 6 part lagi buat menuju ending, mau up berapa hari sekali?

jgn minta setiap hari tapi aku males up nya wkwk

~Jingga dan Senja~

Sekitar satu minggu Jingga dirawat di rumah sakit dengan keadaan buta, ia bahkan seperti sudah merasa jenuh dengan keadaannya tetapi, beruntungnya Bella dapat menemukan pendonor yang tepat. Seorang wanita yang baru saja mengalami kecelakaan dan kehilangan nyawanya sehingga hari ini Jingga akan melakukan operasi mata.

Beberapa teman dekat Jingga masih setia menunggu di kursi sembari merapalkan berbagai macam do'a agar operasi Jingga berjalan dengan lancar. Sesekali Bella berusaha mengintip ke dalam ruang operasi meskipun nyatanya tidak ada celah sama sekali. Perasaannya sangat tidak tenang karena operasi berjalan cukup lama.

Bella kembali pada kursi tunggu dan duduk tepat di sebelah Lisa yang terlihat begitu tenang. Sungguh wanita yang tangguh, meskipun saat ini anaknya tengah menjalankan operasi, ia tetap berusaha bersikap tenang meskipun Bella tahu bahwa di dalam hatinya menyimpan sejuta rasa cemas.

Tidak lama setelah itu dokter dan beberapa suster keluar dengan membawa Jingga. Bella dan juga Lisa langsung menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan perihal operasi.

"Bagaimana dok?" tanya Lisa, raut wajahnya terlihat sedikit panik namun setelah itu, ia kembali mengubah ekspresinya menjadi setenang mungkin.

"Operasinya berjalan dengan lancar. Tinggal kita tunggu hasilnya setelah dia sadar. Kami akan memindahkan pasien ke ruangan yang dia gunakan sebelumnya."

Bella menghela napasnya, di dalam hatinya ia tidak berhenti mengucap kata terimakasih kepada Tuhan karena telah membantu menyelamatkan Jingga dan mengembalikan pengelihatannya.

"Kira-kira Jingga bakalan inget buat ngebales gue nggak ya? Gara-gara waktu itu gue nginjek kakinya Bella."

"Nanti gue ingetin Ken."

"Jangan mengadu domba dong lo Far! Lo kan sahabat gue! Lo juga sahabat Jingga, masa lo tega persahabatan kita jadi rusak gitu aja?"

"Nggak akan rusak Ken, yang penting dendamnya Bella terbalaskan."

"Parah! Kita ditinggal!" Kenzie langsung menarik bagian ujung baju Gafar dan menyeretnya menuju ruangan tempat Jingga dirawat.

Saat ini Jingga sudah sadar, ia duduk di atas ranjangnya dengan mata yang masih tertutupi perban hingga akhirnya dokter tersebut membukanya secara perlahan.

"Buka mata anda secara perlahan."

Jingga mengikuti intruksi sang dokter dan mulai membuka matanya secara perlahan.

Dokter itu mengarahkan jemarinya satu-persatu, meminta Jingga untuk menghitungnya dari satu sampai lima dan ternyata jawaban Jingga tepat. Operasi ini benar-benar berhasil. Jingga mengalihkan pandangannya ke arah Bella dan mengulas senyumannya, karena hal itu pula Bella langsung memeluk tubuh Jingga sembari menumpahkan air matanya. Ia sangat bahagia karena akhirnya Jingga bisa mendapatkan pengelihatannya kembali.

"Kebiasaan kan, gue buta lo nangis, gue bisa melihat lagi, lo nangis. Terus gue harus gimana biar lo nggak nangis?"

"Harus nikahin Bella Ga!"

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now