39 • Bad Day

426 52 12
                                    

"Jika melepasmu adalah jalan yang terbaik maka aku akan mencobanya karena apa-apa yang telah ditakdirkan oleh Tuhan tidak akan mungkin salah arah, jika kamu adalah jodohku maka kamu pasti akan kembali."

HAII AKU BALIK LAGI FREN
tapi kayanya gada yg kangen deh 😔

btw jingga hari ini ultah nih, ucapin hbd cefaat

selamat membaca lagi, semoga masih betah ya

~Jingga dan Senja~

Bella menuruni tangga dengan pakaian casual-nya, rencananya hari ini ia akan mengantarkan Al ke bandara. Penampilannya terlihat sedikit kacau meskipun ia sudah menutupinya dengan make up sedikit tebal. Semua ini karena semenjak bertengkar dengan Jingga dan mendapatkan pesan dari Lisa, Bella tidak pernah berhenti menangis. Ia juga tidak pernah sekalipun keluar dari kamarnya, bahkan makan pun Bianca yang mengantarkan meskipun makanan itu hanya berakhir menjadi pajangan di kamarnya.

Bella melihat David dan juga Bianca tengah sarapan di meja makan, David mengajak Bella untuk ikut makan bersama namun Bella hanya menjawabnya dengan gelengan.

"Lo dari kemarin belum makan Bell, nanti sakit."

"Gue nggak laper kak."

David menghela napasnya kemudian memilih untuk menghampiri Bella, ia memberikan kacamata berlensa putih kepada Bella dan membuat gadis itu mengernyitkan dahinya.

"Buat apa? Mata gue masih normal."

"Ini bukan kacamata min, sengaja gue beli karena gue tahu hari ini lo mau nganter Al ke Bandara, emangnya lo nggak malu pergi dalam keadaan mata bengkak gitu? Udah kayak anak teraniaya aja lo."

Bella mengulas senyum setipis mungkin dan mengambil kacamata tersebut, memang benar sih apa yang dikatakan David, ia sendiri pun sebenarnya merasa malu karena matanya benar-benar terlihat bengkak.

"Gue berangkat dulu ya kak."

"Maaf ya, gue nggak bisa nganterin lo soalnya bentar lagi gue masuk, kalo nganterin lo dulu takut telat."

"Nggak apa-apa."

"Bi, gue duluan ya."

Bella mencium tangan David dan pergi meninggalkan rumah, selama di perjalanan ia hanya diam sembari menatap jalanan melalui kaca mobil. Setelah Jingga tidak pernah memberinya kabar dan mengabaikan semua pesan serta panggilannya, ia merasa bahwa ia sudah kehilangan semangat untuk melakukan apa-apa lagi. Setiap kali mengingat Jingga, air matanya pasti akan mengalir begitu saja walaupun sebenarnya ia sudah berusaha menahannya.

Bella memberikan uang kepada supir taksi tersebut setelah ia tiba di bandara. Al sudah mengiriminya pesan bahwa ia sudah sampai sejak tadi dan memberitahu Bella di mana ia berada sekarang. Suasana di bandara saat ini terlihat cukup ramai, mungkin karena akan memasuki akhir pekan.

Bella menelusuri bandara dengan menggunakan bola matanya untuk mencari tempat yang dimaksudkan oleh Al. Setelah melihat Nata melambaikan tangan, Bella pun langsung menghampiri keluarga Al meskipun sebenarnya ia masih malas bertemu dengan mamanya.

"Akhirnya kak Bella sampe juga! Aku udah nungguin kakak dari tadi, bentar lagi kita mau berangkat soalnya."

Bella hanya mengulas senyumannya, ia menatap ke arah kedua orang tua Al sebelum akhirnya memutuskan untuk mencium tangannya, papa Al menerima bentuk hormat dari Bella namun tidak dengan mamanya, ia hanya membiarkan tangan Bella melayang di udara, menatapnya dengan pandangan seolah ia merasa jiji.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now