Extra Part

769 62 9
                                    

jangan lupa baca part yang abis ini juga yaa

dan jangan lupa klik bintangnya, kasih komennya xixixi, selamat membaca semuaa

~Jingga dan Senja~

Sore ini langit terlihat begitu cerah, jalanan  ibu kota mulai dipadati lalu lintas karena saat ini adalah jam di mana orang-orang akan pulang kerja.

Jingga menyesap kopi yang baru saja dipesannya di sebuah kedai favorite. Ia mengamati setiap pengunjung yang silih berganti memasuki area kedai, namun ia masih setia berdiam di pojok ruangan.

Jingga tidak seorang diri, melainkan dengan teman-temannya, sejak tadi ia cenderung memperhatikan sekitar daripada ikut mencampuri obrolan mereka.

"Gue denger-denger, Devian lagi melanjutkan pendidikannya di Kanada, ya?" Gafar bertanya yang kemudian disetujui oleh Adeeva.

Devian memang dikenal sebagai manusia yang haus akan pendidikan, ia lebih memilih meninggalkan semua orang terdekatnya demi bisa menuntut pendidikan yang lebih dan mempunyai karir yang bagus—termasuk Adeeva, laki-laki itu tidak segan-segan untuk mengakhiri hubungan keduanya meskipun mereka sudah lama menjalin hubungan bahkan Adeeva harus menangis selama 7 hari 7 malam setelah diputuskan oleh Devian, sebelum akhirnya ia mengikhlaskan kepergian Devian. Lagipula, itu adalah mimpinya dan Adeeva tidak mungkin menghancurkan mimpi itu begitu saja.

"Ngomong-ngomong, ini semuanya yang bayar Gafar katanya, selain abis naik pangkat di kantornya, dia juga abis jadian!"

"Ya elah, Gafar jadian mah udah nggak aneh lagi."

"Nggak, kali ini beda. Dia serius sama yang ini, semua ceweknya diputusin demi bisa dapetin cewek ini."

"Demi apa?!"

Kenzie mengangguk. "Bentar lagi ceweknya dateng."

Tidak lama setelah itu, datang seorang wanita cantik, wajahnya sudah tidak asing lagi di mata mereka. Farenca, adik kelas mereka ketika masih sekolah di SMA Tunas Bangsa, wanita yang pernah menyukai Jingga namun ditolak oleh laki-laki itu. Gafar memang pernah mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan hati Farenca, tetapi tidak ada yang menyangka bahwa Gafar serius dengan ucapannya kala itu.

"Hai kak."

"Ini siapa ya? Gue inget muka tapi lupa nama."

"Farenca kak."

"Oh iya! Farenca! Duduk aja, nggak usah malu-malu."

Farenca tersenyum dan mengikuti perkataan Adeeva.

"Beneran serius kan lo Far?"

"Iya Ga."

"Ya udah, selamat! Jangan main-main lagi, udah dewasa, nggak seharusnya mainin perasaan cewek terus."

"Siap bapak Jingga!"

Kenzie dan Adeeva saling bertatapan kemudian mengulas senyumannya, keduanya memberikan undangan kepada teman-temannya.

"Apaan nih? Kenzie Niagara atau telor kambing dan Adeeva Valerie Aline atau kutil anoa." Gafar membaca nama yang tertera dalam undangan tersebut dengan alis yang sedikit tertaut.

"Tunggu bentar." Gafar mengamati wajah keduanya dengan begitu lekat.

"Lo berdua mau nikah?!"

"Iya dong."

"Bukan karena nyari pelampiasan Devian kan Dev?"

"Bukan dong! Kita kan saling cinta."

Kenzie mencubit pipi Adeeva. "Gemes banget sih ayank kutilku."

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now