09 • Perhatian

737 56 6
                                    

"Aku tidak tau seberapa istimewanya kamu di dalam hidupku, yang aku tau hanyalah: aku tidak pernah siap untuk kehilangan kamu."

~Jingga dan Senja ~

Bella mengambil ponselnya dari atas nakas ketika mendengar benda itu terus berdering tanpa henti. Ia meletakkan ponsel itu di atas telinganya dengan mata yang masih terpejam, menunggu si lawan bicara memulai percakapannya.

"Iya hallo Senja ada apa gerangan menelpon pangeran pagi-pagi gini?"

Bella menghela napasnya saat mengetahui ternyata yang menelponnya adalah Jingga.

"Lo duluan Ga."

"Emang iya Senja? Gue nggak ngerasa nelpon duluan tuh."

"Jangan ada dusta di antara kita Senja!"

"Ga, masih pagi."

"Emang siapa yang bilang udah malem?"

"Kenapa Ga nelpon gue?"

"Mau minta tolong Senja ini gawat banget serius! Ada kebakaran!"

Bella mengubah posisinya menjadi duduk ketika mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh Jingga.

"Rumah lo kebakaran?!"

"Gue yang kebakar."

"Maksudnya? Lo lagi ada di lokasi kebakaran dan lo jadi korbannya?!"

"Jingga!"

"Bukan Senja, panik banget."

"Gue kebakar api kerinduan."

"Gue ke Depok sekarang. Senja jangan pergi kemana-mana, oke Senja? Oke Jingga sayang. Dadah Senja, dadah juga Jingga muahh."

Bella menghela napasnya saat panggilan itu terputus begitu saja. Jingga ini memang hobi sekali bertanya untuk kemudian dijawab sendiri.

"Senja! Pangeran Revalino Jingga datang dengan membawa seperangkat alat sholat dibayar kredit!"

"Senja masih ada di dalem kan?"

"Oh iya maaf lupa!"

"Ekhem! Ekhem!" Jingga berdeham sebentar kemudian mengetuk pintu kos Bella.

"Assalamualaikum Senja. Jingga datang dari Jakarta ke kosan Senja, untuk menengok Tuan Putrinya mengendarai  kereta malam. Jugijag gijug gijagijug!"

"Berisik banget sih lo Jingga! Ganggu orang aja heran!"

"Perasaan yang gue panggil Senja kenapa yang nongol temennya Dora?!"

"Inget ya! Gue juga ngekos di sini! Lo berisik banget ganggu gue aja!"

Jingga terkekeh. "Lo lagi ngapain Vet?"

"Dih lo mau pdkt sama gue? Pake acara nanya-nanya gue lagi ngapain segala!"

"Nggak usah kegeeran. Itu di muka lo ada apa?"

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang