01 • Still Annoying

1.9K 102 10
                                    

"Kau tak perlu tahu seberapa besar rasa yang aku miliki. Kau hanya perlu mengetahui bahwa aku selalu menyematkan namamu dalam setiap doaku. Agar suatu hari nanti kau bisa menjadi pendamping hidupku."

-Revalino Jingga

~Jingga dan Senja~

Sepertinya, sekolah dan belajar adalah hal yang paling menyenangkan bagi Bella. Buktinya, selang satu hari setelah kepulangannya dari rumah sakit, ia sudah memutuskan untuk kembali bersekolah.

Hal pertama yang ia dapatkan adalah reaksi berlebihan dari teman sekelasnya. Bahkan, tak jarang dari mereka yang berulang kali memeluk tubuh Bella hingga membuatnya hampir saja tidak bisa bernapas akibat pelukan yang terlalu erat.

Bella menatap aneh ke arah Adeeva yang sejak tadi terus saja memperhatikan Bella sambil sesekali memeluk tubuhnya kemudian melepaskannya lalu memeluk lagi dan melepaskannya lagi. Terus saja begitu hingga membuat Bella merasa kesal dengan tingkah Adeeva.

"Lo kenapa, sih, Dev?!"

"Gue kangen banget sama lo, Bella! Udah lama banget nggak ngeliat lo duduk di sebelah gue. Lo mah nggak ada pengertiannya banget, ih!"

"Emangnya lo nggak kangen apa sama gue?"

"Enggak."

"Dih, jahat banget lo, Bella! Mentang-mentang udah ada Jingga! Jadi, yang dikangenin Jingga doang!"

"Gue aja nggak kangen sama Jingga."

"Halah!"

Bella menepuk jidatnya kala mengingat bahwa ia telah melupakan sesuatu hal yang penting. Lantas, ia bangkit dari tempat duduknya dengan sesegera mungkin, sebelum bel pertanda masuk dibunyikan.

"Mau kemana lo, Bell? Keluyuran mulu!"

"Ketemu Jingga."

"Tadi katanya nggak kangen! Dasar lo ngebucin mulu! Gue 'kan juga pengen, tapi Devian udah lulus jadi nggak bisa ketemu setiap hari."

"Sama Kenzie sana."

"Amit-amit, Bella! Mendingan gue ngebucin sama jangkrik daripada sama si telor kambing Kenzie itu."

Bella terkekeh pelan kemudian meninggalkan Adeeva yang kembali berceloteh—mengeluarkan suara cemprengnya akibat Bella lebih memilih menemui Jingga daripada menemaninya berbicara.

Bella berdiri tepat di depan meja Jingga, membuat Jingga mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Jingga menampilkan senyuman manisnya meski nyatanya kedua alisnya sedikit tertaut karena Bella tidak mengatakan kepadanya bahwa hari ini ia telah bisa bersekolah seperti sedia kala.

"Loh, kok udah masuk nggak bilang-bilang?"

"Pinjem buku catatannya, Ga."

Senyuman yang semula tercetak di wajah Jingga memudar secara perlahan. "Baru juga sembuh, Senja."

"Nggak apa-apa, ih! Nanti makin banyak kalo nggak mulai dari sekarang."

Jingga meletakkan ponsel di atas mejanya dan mengubah posisinya menjadi berdiri untuk kemudian menghampiri Bella— menggenggam tangan milik Bella dan membawanya untuk ikut duduk pada kursinya.

Karena melihat Bella seperti tidak nyaman duduk pada satu kursi yang sama dengannya. Jingga pun memilih untuk menggeser tubuhnya hingga mengambil alih bagian kursi milik Kenzie dengan seutuhnya.

Jingga menoleh ke arah samping ketika mendengar suara seperti benda yang terjatuh. Tawanya pecah begitu saja saat mendapati Kenzie yang tengah duduk di lantai dengan wajah yang menunjukkan kekesalan.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now