07 • Bertengkar

849 58 3
                                    

"Jangan menghilang hanya karena ingin dicari, jangan berkelana jika itu bisa membuatmu lupa diri dan jangan penah jatuh cinta jika kau tak siap terluka."

~Jingga dan Senja~

"Bell, liat Al deh." Vetta, teman satu kelas Bella menunjuk ke arah seorang laki-laki yang saat ini tengah bersanda gurau dengan beberapa temannya.

Bella mengikuti arah telunjuk Vetta namun ia hanya memandang secara sekilas sebelum akhirnya fokus utamanya kembali lagi pada buku.

"Kayaknya dia suka deh sama lo."

Bella mengangkat kepalanya, memandang Vetta yang saat ini tengah memasang raut wajah serius. "Nggak jelas! Mana ada cowok modelan kayak dia suka sama gue, nggak usah sok tau!"

"Gue bisa ngeliat aja dari cara dia menatap lo sama menatap cewek lain. Beda gitu Bell, lagian juga dia ganteng, ala-ala bad boy di wattpad gitu, kan keren. Iya nggak?"

"Biasa aja, kerenan juga Jingga."

"Jingga yang anaknya nggak jelas itu? Yang baru pertama kali ketemu gue udah sksd? Yang nyebelin itu? Lo bilang keren? Selera lo kok rendahan banget Bell."

"Heh heh! Inget lo lagi ngomong sama siapa."

Vetta mencebikkan bibirnya. "Iya, iya pasti lebih belain pacar."

Bella hanya terkekeh saja, memang Vetta memiliki kesan yang cukup buruk ketika pertama kali berkenalan dengan Jingga, iya sama seperti dia dulu. Memang Jingga adalah makhluk yang selalu berhasil membuat orang merasa kesal terhadapnya.

~Jingga dan Senja~

Jingga menolehkan kepalanya, tawa yang semula ia ciptakan hilang begitu saja ketika melihat siapa orang yang saat ini tengah bergelayut manja pada lengannya. Aileen Auristella, salah satu teman sekelas Jingga yang sejak awal duduk di bangku kuliah selalu saja berusaha mendekati Jingga padahal ia sudah mengetahui bahwa Jingga telah memiliki seorang kekasih tapi perempuan itu seakan tidak peduli dengan keberadaan Bella.

"Lan, ke kelas yuk!" Gio menepuk bahu Alan yang tepat berada di sebelahnya.

Dan kini keduanya pergi begitu saja tanpa mempedulikan Jingga yang terus meminta agar mereka tidak pergi.

Jingga menghela napasnya dan berusaha melepaskan tangan Stella yang masih mengait pada lengannya. "Lo ngapain sih?! Nggak usah pegang-pegang bisa nggak?"

"Nggak bisa."

Jingga berdecak kemudian bangkit dari posisinya namun Stella menarik lengannya hingga akhirnya ia kembali duduk di sebelah Stella.

"Lo kenapa sih Ga? Nggak mau banget gue deketin."

"Gue kan udah bilang, gue udah punya pacar. Cari lah cowok lain, nggak usah ngedeketin gue mulu."

"Gue maunya lo." Stella berkata dengan santai dan malah menyandarkan kepalanya pada bahu Jingga. Benar-benar menyebalkan.

Bella menarik tangan Stella dengan kasar kemudian menampar pipinya.

"Lo apaan sih?!"

"Nggak usah kegatelan jadi cewek! Jingga punya gue!"

"Jangan kayak orang nggak laku sampe harus ngegoda cowok orang!"

Setelah mengatakan hal itu, Bella melirik Jingga sekilas namun ia tidak mengatakan hal apa pun dan memilih meninggalkan Jingga.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now