Epilog : Jingga dan Senja

832 64 29
                                    

cuma mau bilang, ini udah ending jadi jangan lupa komennya yaaa, plis banget plis banget ramein 😭

~Jingga dan Senja~

Menjalin sebuah hubungan merupakan suatu hal yang mudah tetapi untuk mempertahankan hubungan, tidak semua orang mampu melakukannya. Mencari pasangan pun tidak sesulit itu tetapi mencari pasangan yang setia dan bisa menerima kita apa adanya, adalah suatu hal yang sulit.

Dalam sebuah hubungan, pertengkaran adalah hal yang wajar karena tidak ada satu pun yang selalu dapat berjalan dengan mulus.

Beberapa orang mulai berdatangan bersama pasangan masing-masing atau pun dengan kerabat terdekat. Mereka datang demi menyaksikan hari bahagia yang sudah dinantikan oleh semua orang. Pernikahan dua manusia berlawanan jenis yang kerap kali bertengkar hanya karena hal-hal kecil namun keduanya mampu meredakan ego masing-masing, keduanya telah bersepakat untuk melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius, tanpa gangguan dari siapa pun.

"Anjay Jingga anjay!" Kenzie memukul bahu Jingga secara pelan, saat ini Jingga masih berada di ruangan yang sengaja disediakan untuk tempat mempelai pria.

"Salut banget gue Ga sama lo, kisah cinta lo lebih berat dari Romeo dan Juliet tapi lo bisa berakhir kayak sekarang." Gafar menimbrung.

"Berisik woy! Gue deg-degan nih!"

"Ya elah santuy aja! Nanti kalo lo kaku ngomongnya biar gue yang jadi juru bicara lo."

"Sama aja lo yang nikah dong kalo gitu Ken!"

"Ya nggak apa-apa. Bella juga cantik."

"Sialan lo."

"Nanti gue iket badan lo terus gue masukin karung, gue buang ke sungai abis itu gue dateng dengan penuh rasa bersalah sambil bilang kalo Jingga nggak mau nikah sama Bella karena dia udah punya pujaan hati lain dan gue bilang juga kalo lo nyuruh gue buat gantiin posisi lo sebagai suaminya Bella."

Jingga menoyor kepala Kenzie dengan kencang. "Emang biadab banget niat lo! Cari cewek sana! Nggak usah gangguin calon istri gue mulu!"

Kenzie tertawa pelan kemudian merangkul Jingga. "Jangan begitu lah Ga, kita kan best friend forever. Jadi, kalo lo punya apa-apa, berbagi lah sama gue."

"Minta sama Gafar sana kalo urusan cewek, gue cuma punya satu pake acara mau lo minta, terus gue sama siapa?!"

"Sama gue Ga." Kenzie merentangkan kedua tangannya, bermaksud untuk memeluk Jingga sembari memajukan sedikit bibirnya, membuat Jingga bergidik ngeri.

"Semoga hari ini gue nggak sial gara-gara lo, Ken."

Lantas setelahnya, Jingga meninggalkan Kenzie dan juga Gafar begitu saja dan menghampiri tempat pelaksanaan akad nikah, di sana sudah terdapat keluarga terdekat dan juga penghulu. Jingga berusaha untuk menenangkan dirinya agar ia bisa mengucapkan setiap kalimat tanpa kesalahan sedikit pun.

"Langsung kita mulai saja ya."

Jingga menoleh ke arah Bella, hari ini gadis itu terlihat jauh lebih cantik dari biasanya. Riasan yang cukup tebal membuat Jingga tidak pernah berhenti memandangnya hingga suara Kenzie memecah fokusnya.

"Jangan diliatin mulu! Nanti selesai ini juga lo puas Ga ngeliatinnya. Semaleman aja lo pandangin terus muka si Bella."

"Sebelumnya saya ingin bertanya, untuk saudara Revalino Jingga, apakah anda setuju untuk menerima saudari Senja Zetana Arabella sebagai istri dengan mahar uang sebesar 50 juta?"

"Saya setuju untuk menerima Senja Zetana Arabella sebagai istri saya."

Penghulu itu menanyakan pertanyaan yang sama sampai tiga kali sebelum ijab kabul dimulai.

Jingga dan Senja 2 [PROSES REVISI TANDA BACA]Where stories live. Discover now