11

426 74 7
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalo ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***

Hari ini hari Minggu. Aulia dan Arga melakukan rutinitas seperti biasa,  beres-beres rumah. Setelah semuanya beres keduanya terdampar di atas sofa depan tv.

"Ganti bang ish. Gue mau nonton Marsha tau," ujar Aulia kesal.

Arga menggeleng kuat. "Tidak bisa Maemunah! Gue mau nonton Upin Ipin."

"Marsha."

"Upin Ipin."

"Marsha ih!"

"Upin Ipin!"

"Brisik!" Teriak Saras frustasi. Sejak pagi mereka berdua hanya meributkan kartun. Saras memijat pelipisnya pusing. Wanita dua anak itu mengambil remote lalu mematikan tv membuat kedua anaknya itu protes.

"Kok dimatiin sih bu?"

"Loh kok dimatiin. Arga mau nonton Upin Ipin Bu, elah," protes Arga kesal. Padahal sebentar lagi acara itu akan selesai.

"Ndak usah mbatin," ketus Saras melihat kedua anaknya menatap protes ke arahnya. Diam-diam tersenyum geli. Kedua anaknya itu seperti anak kecil saja.

(Nggak usah ngebatin)

Saras beranjak membawa remote di dalam saku dasternya. Tidak mau mendengar keributan lagi. Saras memilih beranjak ke dapur.

Arga dan Aulia saling lirik. Lirikan tajam menjadi tatapan sengit. "Gara gara lo."

Arga tak mau kalah. "Lo lah."

Ketegangan itu berlangsung tidak lama. Keduanya Kemudian tertawa. Menghancurkan  cemistry. Tidak bisa serius memang.

"Eh bang, ntar malem ada bola. Temenin gue nonton kuy," ujar Aulia antusias setelah mengingat-ingat kalau nanti malam akan ada pertandingan tim sepakbola kesukaannya. Aulia memang seperti itu. Selalu meminta Arga menemaninya begadang. Tentu saja karena takut begadang sendirian. Soal kejadian Kunti itu. Aulia sedang berusaha melupakannya.

Arga mengangguk semangat. "Oke. Tapi ada syaratnya."

Aulia mendengus. "ape?"

"Sana beliin rokok sama cemilan. Lo abis gajian kan."

"Sudah kudugong," Batin Aulia berteriak.

"Gabisa gitu dong. Lo kan juga abis gajian. Sini bagi duit. Kita pipti pipti," palak Aulia garang sambil menodongkan tanganya.

Arga terkekeh geli. Aulia menggemaskan membuat tangannya terulur mengacak rambut sang adik pelan.

"Ih berantakan lagi nanti," sebal Aulia menggembungkan pipi . Menghempas tangan Arga pelan. Merapikan poninya kembali.

Arga memberi uang dua lembar lima puluh ribuan diterima senang hati oleh Aulia. Cewek itu dengan riang beranjak dari sofa berlari hendak ke Indomart terdekat.

Arga menggeleng pelan. Sebenernya Arga mau-mau saja menemani Aulia begadang sampai pagi tanpa syarat. Tapi Arga ingin sedikit memanjakan cewek itu dengan uang gajiannya. Karena jika diberikan uang secara langsung dapat dipastikan Aulia akan menolak. Cewek itu selalu beralasan tidak mau merepotkan Arga.

***

Aulia melangkahkan kakinya riang. Sesampainya di indomart Aulia mengambil keranjang belanja lalu mulai memilih cemilan yang akan dibelinya.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now