33

158 39 22
                                    

Hai aku up lagi nih!

Nungguin gak? Hahaha.

Kalo ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***

"ASTAGFIRULLAH KEEP HALAL BRADER!"

"MATA POLOS Q."

"TANTE AKSA CIUMAN!"

Teriakan menggelegar itu membuat Aulia dan Aksa langsung menjauhkan diri. Aulia menunduk malu. Dirinya seperti seorang maling yang tengah tertangkap basah. Lain halnya dengan Aksa. Cowok itu menatap tajam ketiga cowok dan dua perempuan yang tengah berdiri di depan pintu.

"Ngapain kalian kesini?!"

Ucup terkekeh geli. "Jenguk kawan sakit lah. Yakali mau liat orang ciuman."

"Apasih?! Kita ga ciuman ya," sebal Aulia melotot kesal.

"Emang gue ada bilang kalian ciuman?" Ledek Ucup memeletkan lidahnya.

Aulia mendelik. Matanya melirik Nisa yang bersandar di pintu sibuk dengan ponselnya. Sedangkan ketiga cowok lain kini dengan kurang ajarnya langsung merebahkan diri di kasur milik Aksa.

Tapi tunggu! Zika?!

"Loh? Zika ngapain disini?" Gumam Aulia pelan Gadis itu menghampiri Zika dan Nisa yang tengah berdiri kaku.

"Gue mau ngomong sama lo berdua," ucap Aulia menarik Zika dan Nisa keluar dari kamar. Menghiraukan ke-empat cowok lain yang tengah beradu argumen.

"Lo pada tau rumah gue dari mana nyet?" Tanya Aksa kesal. Tanganya memungut guling dan selimutnya yang kini berjatuhan di lantai akibat ulah ketiga cowok lain yang tidak bisa diam.

Dimas memperhatikan sekitar. "Lo lupa Sa? Si Ucup 'kan titisan dukun. Tanpa lo kasih tau juga kita bisa tau."

Ucup melotot, Manarik kerah baju Dimas membuat cowok lesung pipi itu kesulitan bernafas. "Sekate Kate lo!"

"Anjing, lepasin sesek." Dimas mendorong bahu Ucup keras membuat cowok berjambul itu tersungkur ke bawah. Dimas dan Aksa tertawa ngakak melihat Ucup terjatuh dengan tidak estetiknya.

"Sialan, gue bales lo," Ucup berdiri. Mengejar Dimas yang kini malah berlari memutari ranjang. Disusul Ucup yang mengejarnya.

Rasa pusing Aksa mendadak bertambah. Dijenguk manusia setan seperti ini membuatnya tambah pening. Cowok itu memilih duduk di samping ranjang. Aksa melirik Indra yang tengah tertidur pulas. Entahlah Aksa juga tidak paham. Padahal cowok bergigi gingsul itu baru saja merebahkan dirinya di kasur. Tapi cepat sekali dia tertidur.

"Jangan lari lo," teriak Ucup kesal.

Dimas memeletkan lidahnya mengejek. Cowok itu kini mimilih berlindung di belakang tubuh Aksa. Menduduki punggung Indra yang tengah tidur tengkurap.

"Anjir cepet banget ini anak tidurnya," heran Dimas melirik kebawah. "Mana kayak kebo lagi," lanjutnya heran.

"Dia 'kan emang kalo tidur kaya kebo," ujar Ucup memilih menghempaskan tubuhnya ke sofa. Sedikit ngos-ngosan karena lari-larian.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now