22

274 55 28
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalo ada typo bilang ya!

Semoga yang suka ga ninggalin jejak segera dapat hidayah ya!😚

Happy reading ^_^

***

Aulia menuruni tangga dengan hati-hati. Cewek itu sudah mengganti pakaiannya. Aksa meminjamkan baju miliknya yang kebesaran di tubuh Aulia. Aulia juga sudah mengganti celana kotornya dengan celana pendek milik Kinzy.

Aulia kembali mengulum senyum melihat Aksa yang dengan serius sedang memasak. "Masak apa tuh?"

Aksa menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada masakanya. "Masih sakit yang?"

Aulia menggeleng. Walau Aulia yakin Aksa tidak melihatnya. Posisi Aksa membelakangi Aulia. "Udah Mendingan kok."

"Bener?" tanya Aksa memastikan. Tidak bisa dipungkiri Aksa sangat khawatir ketika melihat wajah Aulia tadi. Apakah pms semenyakitkan itu?

"Iya, udah gapapa akutuh," ujar Aulia meyakinkan. Cewek itu menopang dagu memperhatikan Aksa yang tengah memasak dengan senyum tipis. Matanya tak berkedip.

Dari belakang saja Aksa tetap terlihat tampan. Apa Aulia pantas mendampingi Aksa sebagai seorang kekasih. Aulia selalu membandingkan dirinya dengan Aksa. Selalu merasa tidak pantas. Apalagi kalau mengingat kasta Aulia dan Aksa. Masih kalah jauh.

"Nih makan." Aksa menyodorkan sepiring nasi goreng yang terlihat menggoda, menyadarkan Aulia dari lamunannya.

"Enak ga nih?" tanya Aulia ragu. Tidak yakin dengan masakan Aksa.

Aksa mengacak rambut Aulia pelan. "Berakit-rakit ke hulu. Berenang-renang ketepian. Icipin aja dulu. Kalo ga enak, baru dibuang kemudian."

Aulia tergelak. Tawanya lepas membuat Aksa tersenyum lebar. Cantik banget cewek gue!

Setelah tawanya reda. Aulia kembali bertanya. "Kok cuma satu piring?"

Aksa tersenyum. "Kamu aja yang makan. Aku udah kenyang."

"Enggak."

"Kenapa?"

"Gamau ah, kalau makan sendiri," tolak Aulia cemberut.

"Ta-"

"Makan bareng pokonya," ujar Aulia dengan nada kesalnya. Matanya melotot garang, namun tampak lucu dimata Aksa. Nampaknya efek pms mulai keluar gengs.

Aksa mengangguk pasrah. "Iya udah, makan berdua."

Aulia tersenyum manis. Mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Enak," gumamnya.

Dahi Aulia mengernyit heran mendapati Aksa yang malah menatapnya tanpa berkedip. "Kok ga ambil sendok lagi?"

Aksa menggeleng. "Mau disuapin aja," rengek Aksa membuat Aulia terkekeh geli.

"Nih, aaaaa," ucap Aulia menyodorkan sesendok penuh nasi pada Aksa. Aksa membuka mulutnya lebar-lebar menerima setiap suapan nasi yang diberikan Aulia dengan senang hati.

AULIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang