16

357 66 13
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalo ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***

Sesuai ajakan Aksa tadi. Kini Aulia tengah duduk anteng di jok belakang motor Aksa. Setelah pulang sekolah mereka memutuskan mampir sejenak ke Indomart untuk membeli sesuatu.

Karena Aulia sangat mager cewek itu memilih menunggu Aksa di motornya saja. Malas ikut masuk ke dalam. Sebenarnya bukan malas sih, tapi Aulia sedang berusaha mengontrol dompetnya yang sedari tadi berontak minta keluar. Aulia sedang belajar hemat. Mengingat novel yang akan ia beli sebentar lagi akan pri-order.

Bermenit-menit kemudian Aksa kembali dengan sebuah kantong kresek besar. "Yok balik."

Aulia mengalihkan atensinya dari jalanan pada Aksa, cewek itu mengangguk lemas. Jujur saja Aulia tadi sempat menolak. Mengingat Aulia bukan siapa-siapa Aksa, membuat Aulia merasa aneh ketika tiba-tiba mama Aksa ingin menemuinya.

Aulia sudah pernah bertemu dengan ayah Aksa. Karena Beliau lah yang selalu hadir ketika Aksa diberi surat panggilan dari sekolah atas tindakannya yang keterlaluan. Tapi kalau dengan mama Aksa. Aulia belum pernah bertemu sama sekali.

"Sa. Gue pulang aja ya," pinta Aulia dengan puppy eyes-nya.

Aksa menggeleng tegas. Aksa yang paham akan situasi langsung membawa sebelah tangan Aulia ke dalam genggamannya. Mengusapnya lembut. "Hi ilih. Ayok elah, sekali-kali main ke rumah gue. Mama gue udah berharap banget lo mau dateng."

Aulia menghela nafas panjang.

"Gini loh Sa, gue kan bukan siapa-siapanya lo. Terus dalam rangka apa mama lo pengen ketemu sama gue," jelas Aulia panjang lebar.

"Oh gue tau. Ini sengaja ngode minta di pacarin kan," balas Aksa menaik turunkan alisnya.

Aulia mendengus. "Apasih, gue serius."

"Lo mau gue seriusin? Mau kapan? Sekarang? Ayok lah gasskuen. Kita mampir dulu ke KUA," jawab Aksa antusias kemudian tertawa renyah.

Aulia menggembungkan pipinya kesal. Dasar manusia sableng. Gatau apa ya? Aulia lagi deg-degan.

"Au ah," kesal Aulia mengerucutkan bibirnya.

"Ini juga, ngapa monyong-monyong? Minta dicium?" goda Aksa mencolek dagu Aulia.

"Diem. Mulut lo bau azab!" sentak Aulia kesal menghempas tangan Aksa kasar.

"Dih ngambekan. Tiati cepet tua."  Aksa menakut-nakuti sembari memakai helmnya.

"Bodo amat."

Aksa terkekeh geli di dalam helm full face-nya. Melirik Aulia melalui kaca spion. Cewek itu tampak sedang menggerutu.

"Udah siap?" tanya Aksa lagi.

"Udah," balas Aulia acuh.

"Yauda turun."

"Kok turun?" Protes Aulia heran.

Aksa tertawa. "Kan, katanya udah."

"Sabodo setan. Gue turun beneran nih," damprat Aulia dongkol. Cewek itu hendak turun namun tangannya segera dicekal Aksa. Aksa memposisikan tangan Aulia agar melingkar sempurna di pinggangnya.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now