18

343 72 19
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kukira ga sampe lima vote ternyata lebih. Terimakasih untuk kalian yang udah mau mampir, buat yang selalu ninggalin jejak makasih banget ya hihi. Buat yang suka lupa ninggalin jejak. Gamasalah kok, kalian mau baca cerita ini aja aku udah seneng banget. Jangan bosan-bosan yah!

Oiya kalo ada typo bilang ya!

Happy reading^_^

***

"GUE MAU JADI PACAR LO SETAN!"

suara keras milik cewek bermata bulat itu mengejutkan semua orang yang ada di meja makan. Aksa, Dirga, serta Kinzy sontak mengusap telinganya yang terasa berdengung.

"Hehe maaf, khilaf," Cengir Aulia merasa bersalah.

Aksa menatap cewek di sampingnya dengan tatapan tidak percaya. "Lo serius?"

Aulia mengangguk malu-malu.

"Alhamdulillah."

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya."

pekik kinzy dan Aksa bersamaan. Kedua orang itu langsung berdiri dan saling merangkul. Menautkan tangan lalu jingkrak-jingkrak tidak jelas.

"Asek di terima."

"Cie, Aksa ga jomblo lagi."

"Cie, mama bakal punya mantu."

"Cie Aksa, udah punya gandengan."

"Cie, mama bakal punya cucu," celetuk Aksa kelewat seneng.

"Cucu gundulmu."

Aulia dan Dirga hanya melongo di tempat. Bisa-bisanya anak dan ibu itu stres tidak tahu tempat.

Dirga beralih menatap Aulia dengan tatapan prihatin. Dirga sangat kasihan pada Aulia yang malah menerima Aksa menjadi kekasihnya. Dirga takut Aulia ikut ketularan stres. Mengingat di keluarganya ini hanya ialah yang paling waras.

"Om turut prihatin ya Aul," ujar Dirga dengan nada sesedih mungkin.

Aulia yang sedari tadi melongo melihat anak dan ibu yang masih ayan itu menoleh. "Kenapa om?"

"Om turut prihatin ya. Bisa- bisanya kamu nerima Aksa jadi pacar kamu. Emang kamu ga takut apa?"

Aulia semakin mengerutkan keningnya tidak mengerti. Apa bapak Dirga yang terhormat ini tidak suka pada Aulia?

"Memangnya kenapa ya om?" Aulia menunduk. Aulia sangat takut kalau sebenarnya Dirga tidak menyukai kehadirannya. Tahu sendiri kan bagaimana perbedaan kasta antara Aksa dan Aulia.

"Emang kamu ga takut ketularan stres apa?"

Aulia mendongak. Mendapati Dirga yang malah terbahak. Cewek itu kemudian ikut tertawa.

"Siapa yang stres hah?" tanya Aksa ngegas. Cowok itu tak sengaja mendengar percakapan Aulia dan ayahnya.

Aksa dan Kinzy sudah berhenti dari aktivitas tidak bermanfaatnya. Aksa belum puas sebenarnya, tapi katanya Kinzy sudah encok. Jadi mau tak mau Aksa harus berhenti.

"Kamu lah. Siapa lagi? Masa papa? gak mungkin."

"Dosa pa, Ngatain anak sendiri stres," kesal Aksa menatap ayahnya tajam.

Dirga abaikan. Atensinya teralih pada sang istri yang sedari tadi diam memegangi pinggang bagian belakangnya. "Kenapa ma?"

"Encok," kesal Kinzy. Sudah tau encok pake nanya.

"Lagian udah tua juga, sok-sok an," cibir Dirga dibalas dengusan kesal dari sang istri.

"Aul, Om sama Tante pamit ke kamar dulu ya. Kasian calon mertua mu ini," gurau Dirga yang langsung menggendong sang istri bak karung beras.

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now