20

314 55 21
                                    

Hai aku up lagi nih!

Kalau ada typo bilang ya!

Happy reading ^_^

***


Keadaan kelas X IPS 1 pagi ini sangat ricuh. Konon katanya, guru yang mengajar mapel pagi ini terlambat datang. Alhasil terjadilah konser dadakan. Di depan kelas. Ada Indra yang tengah memukul-mukul meja guru serta Dimas yang memegang sapu sebagai gitar. Jangan lupakan Ucup yang tengah berdiri di depan papan tulis dengan kaca kecil yang baru saja ia colong dari salah satu meja anak cewek.

Yang lainya hanya menonton.

Jreng

Dimas memetik sapu. Lalu mengeluarkan suara menggunakan bibirnya.

"Pernah ganteng, tapi tak pernah seganteng ini." Ucup mulai menyanyi dengan kemoceng sebagai mic. Cowok itu juga menggoyangkan pinggulnya sembari merapikan jambul kebanggaan nya.

"Uuuuu." Kompak murid-murid cewek dan cowok menyoraki Ucup.

"Najis," sembur Aulia dari mejanya.

Oh iya, ngomong-ngomong Aulia sudah tidak duduk lagi bersama Ucup. Cewek itu sudah pindah duduk bersama teman cewek satu kelasnya. Namanya Nisa. Anaknya dingin juga tertutup. Tadinya Nisa duduk sendiri.  Bukan karena tidak ada yang mau duduk denganya. Tapi Nisa yang tidak mau duduk sebangku dengan orang lain. Ntah ada angin apa, ketika Aulia meminta untuk duduk bersama, Nisa langsung mengiyakan. Aulia dan Nisa jarang sekali mengobrol. Nisa hanya akan bicara ketika hal itu penting.

Aulia pindah karena merasa tidak enak. Semua duduk dengan sesama jenis sedangkan dirinya duduk dengan lawan jenis. Sebenernya karena disuruh Aksa juga sih.

"Iri bilang bos," damprat Ucup. Aulia itu suka sekali mengganggu.

Aksa terkekeh melihat Aulia yang mengerucutkan bibirnya. Cowok itu berdiri menghampiri ketiga manusia sengklek itu.

"Sini, biar gue yang nyanyi." Aksa merebut kemoceng yang tengah dibawa Ucup.

Ucup merengut. "Gue kan belum selesai konser."

Aksa hiraukan. Melirik Indra dan Dimas memberi instruksi agar segera melanjutkan acara pukul memukul meja demi lancarnya lagu yang akan Aksa bawakan.

Penghuni kelas tampak bersemangat. Lihat saja, anak-anak cewek menatap Aksa tanpa berkedip terkecuali Aulia dan Nisa tentunya. Nisa memilih membaca buku sedangkan Aulia
menatap Aksa jengah. Dasar caper!

"Semua siap ya?!" Tanya Aksa membuat beberapa anak cewek menjerit tertahan.

"Aaa ganteng banget gewla."

"Ya Allah jadikan Aksa jodoh gue."

"Fiks Aksa jodoh gue!"

"Calon gue ganteng banget!"

"Ngarep," gerutu Aulia kesal. Gini amat punya pacar ganteng.

"Oh iya gengs. Kali ini gue mau bawain lagu buat seseorang yang instimewa." Cowok itu berucap membuat kelas yang semula ribut menjadi hening.

"Aul," panggil Aksa cukup keras. Kini atensi seluruh kelas beralih pada cewek berponi itu.

Aulia menunduk. Pipinya memerah malu. Sialan, Aksa menyebalkan.

"Lagu ini gue persembahkan khusus buat lo," ujar Aksa tersenyum manis.

"Yah, udah ada pawangnya ternyata."

"Pupus sudah harapan gue."

"Mereka pacaran?"

"Duh, ada yang denger suara kretek-kretek gak? Itu hati gue."

AULIA [On Going]Where stories live. Discover now